GoBest Rizani, Inovasi Jemput Pasien Gawat Darurat Terkendala Kendaraan

Dengan prioritas pasien dari keluarga kurang mampu, atau pemegang BPJS Kelas III. Layanan Gobest Rizani gratis tidak dipungut biaya hingga tanggal 31 Agustus 2024.

11 Aug 2024 - 20:15
GoBest Rizani, Inovasi Jemput Pasien Gawat Darurat Terkendala Kendaraan
Gobest Rizani menjadi inovasi layanan jemput pasien gawat darurat. (RSRizani/SJP)

Kabupaten Probolinggo, SJP - Rumah Sakit Rizani Paiton, punya inovasi khusus pasien gawat darurat. Namun terkendala kendaraan untuk membawanya berobat.

Namanya Gobest Rizani, atau akronim dari Gerak Bantu Jemput Darurat Terpadu Rizani. Inovasi ini, hanya tersedia bagi pasien gawat darurat dan membutuhkan pertolongan segera.

Seperti pasien kecelakaan, pasien jatuh, dan pasien dengan indikasi rawat inap termasuk kasus persalinan.

Dengan prioritas pasien dari keluarga kurang mampu, atau pemegang BPJS Kelas III. Layanan Gobest Rizani gratis tidak dipungut biaya hingga tanggal 31 Agustus 2024.

“Khusus untuk pasien BPJS kelas III atau warga kurang mampu, layanan ini akan tetap gratis, kendati sudah lewat 31 Agustus nanti,” jelas Dirut RS Rizani, dr. Mirah Samiyyah, Minggu (11/08).

Sementara untuk pasien dari keluarga mampu, dikenakan tarif yang disesuaikan. Layanan tersebut, bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat, melalui nomor 0822-357-748-103.

Dokter Mia, sapaan akrab Dirut RS Rizani menjelaskan, inovasi ini muncul ketika dirinya mendapat sebuah pesan dari kerabat pasien gawat darurat, pertengahan Juni 2024 lalu. 

Pasien tersebut, posisinya berada di Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Jarak antara rumah sakit dengan kediaman pasien, terbilang jauh.

“Pasien tersebut merupakan anak berusia 6 tahun, mengalami patah tulang dan harus segera dioperasi,” kenangnya, Minggu petang.

Ketika itu, dokter spesialis ortopedi yang dibutuhkan untuk operasi si pasien, hanya tersedia di RS Rizani.

Berdasarkan hasil foto rontgen, tulang anak tersebut, patah dan patahannya membentuk huruf X. Sehingga harus diambil tindakan berupa operasi pemasangan pen.

“Begitu kami konfirmasi bisa mengatasinya, masalah baru muncul. Pasien ini harus kebingungan mencari kendaraan untuk menjangkau rumah sakit kami,” lanjutnya.

Segala upaya, sudah dilakukan. Termasuk mencari ambulance, namun karena terbentur biaya, hal itu tidak bisa dilakukan.

Akhirnya pasien datang ke rumah sakit, beberapa jam kemudian. Setelah menemukan pinjaman kendaraan untuk membawa pasien.

“Hal itu menginspirasi kami, untuk menciptakan layanan yang bisa memudahkan pasien, terutama untuk yang kurang mampu,” jelas wanita berhijab ini.

Maka muncullah ide, untuk menciptakan layanan GoBest Rizani. Layanan ini hadir untuk membantu warga sekitar Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo.

“Terutama yang kesulitan menjangkau Rumah Sakit Rizani akibat keterbatasan kendaraan,” katanya.

Begitu dibuka, layanan ini langsung mendapat respon positif dari masyarakat.

“Senang sekali rumah sakit mampu mengerti kebutuhan masyarakat lapisan bawah. Layanan Gobest memang sangat dibutuhkan. Menjawab kesulitan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat,” jelas Gombloh, salah satu pasien.

Pasien rumah sakit yang ada di jalan raya Paiton, Kabupaten Probolinggo ini, mayoritas berasal dari Kabupaten Probolinggo dan Situbondo. Keberadaan layanan jemput pasien gawat darurat ini, diharapkan mampu menjadi solusi atas kesulitan warga selama ini. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow