Gempa Magnitudo 5,3 Sebabkan Kaca Rumah Seorang Warga di Jember Pecah

BMKG menyebut jika gempa yang baru saja terjadi masih berdekatan dengan lokasi gempa yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu, yakni di sebelah barat daya Kabupaten Lumajang dengan kekuatan magnitudo 5,2 pada kedalaman yang sama dan terletak di titik koordinat 9,13 LS 113,6 BT yang juga tak berpotensi tsunami

21 May 2024 - 12:30
Gempa Magnitudo  5,3 Sebabkan Kaca Rumah Seorang Warga di Jember Pecah
Kondisi kaca pecah yang disebabkan gempa bumi.(Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP- Gempa bumi dengan kekuatan 5,3 Magnitudo berpusat di Kabupaten Malang terasa cukup kencang hingga ke Kabupaten Jember.

Bahkan, gempa tersebut mengakibatkan kaca salah satu rumah milik warga RT 01 RW 05, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kalisat, Jember pecah porak poranda.

Terkait kejadian alam itu, Asri Eka (45) pemilik rumah mengatakan, saat terjadi gempa sekitar pukul 02.43 WIB dini hari, dirinya tengah tertidur.

Saat itu, anaknya yang masih terjaga di ruang tamu dikagetkan dengan sebuah getaran yang cukup kencang kemudian diikuti oleh suara pecahan kaca.

“Waktu kejadian saya masih tidur. Terus anak saya di depan teriak kalau ada gempa yang cukup kencang sehingga membuat saya dan suami langsung bangun. Ternyata setelah dicek, kaca ruang tamu sudah pecah. Pecahannya nggak banyak sih, hanya secuil saja,” katanya, Selasa (21/5).

“Kalau lubang pecahan kaca yang ditinggalkan itu sekitar 10cm. Tapi nggak sampai parah mas, hanya secuil saja, besok sudah bisa diganti kok,” jelas Asri menegaskan.

Diketahui, ruang tamu rumah milik Asri memang memiliki sejumlah kaca lebar di bagian depan dengan kusen penyangga yang terbuat dari kayu. Asri mengatakan, setiap kali terjadi gempa, kaca tersebut bergetar dan mengeluarkan suara.

“Memang kalau ada gempa, kaca ruang tamu di depan itu bergetar dan mengeluarkan suara. Cuma baru kali ini, kacanya sampai pecah. Kalau kata anak saya tadi, getarannya itu berlangsung sekitar 1-2 menitan terus ada suara kaca pecah,” tuturnya.

Setelah gempa, papar Asri melanjutkan, ia dan keluarganya tak langsung pergi tidur lagi mengingat adanya potensi gempa susulan yang bisa jadi lebih besar.

“Jadi habis gempa itu saya gak langsung tidur lagi. Ya berjaga-jaga takut ada gempa susulan, sambil bersihkan serpihan kaca di ruang tamu,” bebernya.

Sementara, dikutip dari website resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tercatat terjadi pada Selasa dini hari pukul 02.42.13 WIB di 127 km sebelah tenggara Kabupaten Malang dengan kekuatan magnitudo 5,3 dan kedalaman 10 km di titik koordinat 9,28 LS 112,61 BT tidak berpotensi tsunami.

Dalam websitenya, BMKG menyebut jika gempa yang baru saja terjadi masih berdekatan dengan lokasi gempa yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu, yakni di sebelah barat daya Kabupaten Lumajang dengan kekuatan magnitudo 5,2 pada kedalaman yang sama dan terletak di titik koordinat 9,13 LS 113,6 BT yang juga tak berpotensi tsunami.

BMKG juga menuliskan agar warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow