Festival Teater Berbahasa Jawa Sukses Digelar: Sanggar Seni Gedhang Godhog Sabet Penghargaan Tertinggi

Festival Teater Berbahasa Jawa tingkat SMA/SMK di Surabaya sukses digelar, memupuk kecintaan generasi muda pada bahasa daerah, dengan Sanggar Gedhang Godhog sebagai juara utama.

21 Nov 2024 - 21:14
Festival Teater Berbahasa Jawa Sukses Digelar: Sanggar Seni Gedhang Godhog Sabet Penghargaan Tertinggi
Sanggar Seni Gedhang Godhog dari Tulungagung tampil memukau dengan teater berbahasa Jawa bertajuk Ngèlingi Joko Bajang (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) dengan membawa misi mulia untuk melestarikan bahasa dan budaya lokal. 

Acara ini berlangsung sukses di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama selama tiga hari, dari 19 hingga 21 November 2024, diikuti oleh 200 pelajar dari berbagai SMA, SMK, dan sanggar teater di Jawa Timur.

Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Umi Kulsum, menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh peserta. Menurutnya, antusiasme peserta dan kualitas penampilan mereka membuktikan bahwa generasi muda Jawa Timur masih memiliki kecintaan yang besar terhadap bahasa dan budaya lokal, khususnya bahasa Jawa. 

“Lewat festival ini, kami berharap siswa dapat mengapresiasi seni teater sekaligus melestarikan bahasa daerah,” ujar umi, Kamis (21/11/2024).

Festival Teater Berbahasa Jawa untuk Siswa SMA/SMK Se-Jawa Timur ini menghadirkan berbagai kisah legenda dan cerita rakyat daerah. Para peserta menampilkan teater dalam bentuk tradisional maupun modern dengan durasi maksimal 30 menit. 

Ketua Panitia, Balok Safarudin, menjelaskan bahwa selain melatih kemampuan teatrikal, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat rasa cinta siswa terhadap bahasa daerah mereka.

Sanggar Seni Gedhang Godhog dari Desa Campurdarat, Tulungagung, berhasil meraih penghargaan tertinggi yakni Terbaik Satu dengan pementasan berjudul "Ngèlingi Joko Bajang". 

Mengangkat legenda setempat, penampilan mereka dinilai berhasil memadukan unsur teatrikal yang kuat dan bahasa Jawa yang autentik sehingga mampu menghidupkan cerita yang disajikan. 

Selain pemenang utama, dewan juri juga menetapkan enam kategori juara dan enam kategori terbaik. Penghargaan tersebut mencakup akting terbaik, tata panggung terbaik, dan inovasi cerita terbaik

“Setiap kelompok memiliki ciri khas masing-masing. Kreativitas para peserta menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kemampuan untuk menghidupkan budaya lokal dalam bentuk yang relevan dengan zaman," sebut Balok.

Para ahli bahasa memang mengkhawatirkan punahnya bahasa-bahasa daerah di Indonesia dalam beberapa dekade ke depan. Namun, Umi Kulsum menegaskan bahwa kegiatan seperti FTBD ini adalah bentuk aksi nyata dalam pelestarian bahasa. 

Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan, dengan harapan semakin banyak pelajar yang terlibat dalam upaya melestarikan bahasa daerah.

“Bahasa daerah adalah kekayaan yang harus kita jaga. Ini bukan sekadar nostalgia, tetapi usaha menjaga identitas budaya yang menyatu dalam bahasa,” pungkas Umi.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow