Festival Keleman Lamongan Bangkitkan Perekonomian Petani 

Festival Keleman dari Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan diagendakan masuk kalender tahunan Ramasinta (Pariwisata Ramah dan Terintegrasi) Kabupaten Lamongan. 

16 Sep 2023 - 23:45
Festival Keleman Lamongan Bangkitkan Perekonomian Petani 
Warga setempat bersama anaknya partisipasi mengikuti festival Keleman yang dihadiri Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Atmo/SJP)

Lamongan,SJP - Festival Keleman dari Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan diagendakan masuk kalender tahunan Ramasinta (Pariwisata Ramah dan Terintegrasi) Kabupaten Lamongan. 

Meski baru terselenggara dua kali yakni pada tahun 2021 dan 2023, tradisi unik masyarakat untuk ungkapkan rasa syukur kepada Tuhan tersebut, telah mendapat sambutan baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Lamongan. 

Keleman yang berasal dari bahasa jawa “Kelem” yang artinya menggenang sawah dengan air yang cukup pada pagi atau petang menjadi upaya masyarakat setempat dalam mengelola lahan persawahan agar tanah menjadi subur.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, saat membuka dan turut serta mengikuti Festival Keleman 2 di Perkemahan Bumi Moronyamplung, Sabtu (16/9/2023), berharap festival ini tidak hanya menjadi sekedar tradisi masyarakat setempat, melainkan dapat mengungkit perekonomian masyarakat dengan berbagai kegiatan yang menarik wisatawan.

“Keinginan kita semua, supaya festival ini bisa menggerakkan kehidupan ekonomi, dan gairahkan masyarakat untuk terus bersemangat dalam membangun, terima kasih dan mudah-mudahan ini akan terus semakin baik dari tahun ke tahun yang akan datang,” kata Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan.

Tidak hanya itu, festival yang dibalut arak-arakan sebanyak 20 gunungan dengan menempuh jarak sejauh 1,5 km mengelilingi desa dan tersedianya 20 tumpengan dari masing-masing RT menjadi wujud syukur masyarakat kepada Tuhan atas tersedianya air bersih, kesuburan tanah, serta hasil panen yang melimpah.

Kepala Desa Moronyamplung, Sri Rahayu, mengungkapkan rasa bahagianya, tradisi dan hasil kreasi masyarakat Moronyamplung akan menjadi bagian agenda rutin Pemkab Lamongan. 

“Ini semua tidak terlepas dari bimbingan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan melalui Dinas Pariwisata Lamongan, kami ucapkan terima kasih dan harapan kami festival keleman ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun depan dan tidak hanya diikuti oleh masyarakat Moronyamplung saja, tapi juga bisa masyarakat dari luar,” tandasnya. 

Para wisatawan atau masyarakat yang hadir tidak hanya dapat menikmati jamuan tumpeng secara gratis, mereka akan dijamu dengan berbagai hiburan mulai dari kirab budaya, atraksi tari kolosal Majapahit, Wayang kulit, Banjari, hingga Jaran Goledhoger. (*)

Editor : Noordin

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow