Ecoton Susur Sungai Brantas: Menguak Fakta Pencemaran dan Ancaman Mikroplastik

Sebagai salah satu komunitas yang kritis akan kondisi Sungai Brantas, kini Ecoton mengajak 30 akademisi dari mancanegara yang tergabung dalam River Cities Network dan perwakilan dari International Institute for Asian Studies melakukan kegiatan Susur Sungai Brantas.

09 Aug 2024 - 21:30
Ecoton Susur Sungai Brantas: Menguak Fakta Pencemaran dan Ancaman Mikroplastik
Susur sungai Brantas oleh Ecoton bersama akademisi internasional (Dok. Ecoton/SJP)

Surabaya, SJP - Sungai Brantas, yang mengalir melintasi sebagian besar wilayah Jawa Timur (Jatim) telah lama dikenal sebagai salah satu sungai dengan kondisi paling tercemar di Indonesia.

Ribuan sampah plastik, beragam sumber limbah industri dan polutan lainnya telah memberi warna kelam kepada sungai yang dulunya digunakan sebagai sumber air dan bermanfaat untuk perairan para petani itu.

Sebagai salah satu komunitas yang kritis akan kondisi Sungai Brantas, kini Ecoton mengajak 30 akademisi dari mancanegara yang tergabung dalam River Cities Network dan perwakilan dari International Institute for Asian Studies melakukan kegiatan Susur Sungai Brantas.

Dr. Daru Setyorini, M.Si, selaku Direktur Eksekutif Ecoton mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya dilakukan untuk mempelajari pencemaran sungai, namun juga sebagai jalan untuk menunjukkan secara langsung fakta dan kondisi sungai Brantas yang semakin kritis.

"Kami selalu konsisten melakukan berbagai kegiatan konservasi dan advokasi lingkungan, dengan cara melibatkan masyarakat sebagai agen pemerhati sungai, kini di Sungai Brantas kami menginisiasi AKSI BRANTAS berbasis citizen science dalam upaya konservasi sungai," ungkap Daru, Jumat (9/8).

Saat kegiatan, peserta dikejutkan dengan sampah plastik yang terjerat di pohon dan tumpukan sampah di bantaran sungai, bahkan terlihat banyak masyarakat yang masih membakar sampah di bantaran sungai. 

Fakta tersebut menunjukkan bahwa tingkat pencemaran sampah plastik di Sungai Brantas sudah mengkhawatirkan dan berpotensi mengancam ekosistem sungai, hal ini mendorong pihak Ecoton untuk ajak peserta melakukan tes air.

Hasil pengujian menunjukkan kualitas air di daerah yang dekat dengan kawasan industri jauh lebih buruk dengan kadar polutan yang lebih tinggi pada parameter Amoniak.

Peserta kegiatan juga melakukan pengujian mikroplastik di sungai, yang hasilnya menunjukkan positif terkontaminasi mikroplastik yang berjenis fiber, fragmen, filamen, di perairan Sungai Brantas.

"Kontaminasi mikroplastik yang semakin nyata dapat mengancam kesehatan manusia. Dari mikroplastik yang ditemukan semuanya berasal dari plastik sekali pakai seperti kresek, botol plastik, sedotan, dan sachet," terang Alaika Rahmatullah divisi edukasi Ecoton.

Sebagai bagian dari solusi, peserta diajak untuk mengadopsi gaya hidup zero waste dengan berhenti menggunakan plastik sekali pakai serta didorong untuk mengajak masyarakat untuk terlibat dalam ipaya konservasi sunga melalui edukasi dan partisipasi aktif.

"Melalui kolaborasi internasional ini, kami berharap dapat menemukan solusi yang lebih efektif dalam mengatasi pencemaran sungai dan mempromosikan konservasi lingkungan yang berkelanjutan," tambah Paul Rabe koordinator River Cities Network

Dengan demikian, kegiatan Susur Sungai Brantas ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi para akademisi internasional, tetapi juga menegaskan kembali pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian sungai. 

Ecoton berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian sungai, terlebih karena kondisi Sungai Brantas yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow