Dugaan Pencurian Bantuan Pangan di Desa Sumber Salak Bondowoso Tidak Benar, Ini Kata Kades

Bantuan pangan yang akan diantarkan kepada penerima pengganti, secara sepihak dituduh sebagai bentuk pencurian. Oleh sebab itu, Kades Sumber Salak mengklarifikasi jika penyaluran bantuan beras itu sesuai regulasi.

02 Jun 2024 - 17:15
Dugaan Pencurian Bantuan Pangan di Desa Sumber Salak Bondowoso Tidak Benar, Ini Kata Kades
Kepala Desa Sumber Salak, Maqbul Budiyono, saat dikonfirmasi di kediamannya (Foto : Rizqi/SJP)

Kabupaten Bondowoso, SJP - Pasca viralnya video dugaan penyelewengan beras bantuan pangan di Desa Sumber Salak Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso, akhirnya kepala desa setempat angkat bicara.

Kepala Desa Sumber Salak, Maqbul Budiyono, mengklarifikasi jika video berdurasi 1 menit 30 detik, yang menyebar di media sosial, seperti Facebook dan WhatsApp, tidak benar. 

Dalam video tersebut, berisi dugaan pencurian bantuan pangan berupa beras 10 Kg sebanyak 39 sak. Di video itu, terekam ada perangkat yang tengah memindahkan bantuan pangan ke sebuah kendaraan.

Namun, oleh Kepala Desa Sumber Salak, beras bantuan pangan yang dibawa oleh perangkat, murni milik masyarakat, yang nantinya akan diserahkan kepada KPM.

"Itu tidak benar. Karena, setelah kami telusuri, sejumlah perangkat desa itu ingin menyalurkan beras bantuan pangan ke rumah-rumah warga penerima pengganti," ujarnya, saat dikonfirmasi pada Ahad (2/6/2024).

Kepala Desa Sumber Salak mengakui jika sejak awal penyaluran, ada kelebihan bantuan pangan sebanyak 39 sak yang diberikan kepada penerima. Kelebihan itu, karena ada penerima yang dobel, meninggal dan pindah.

"Sejak penyaluran pertama kali, memang ada kelebihan dan sudah ada berita acara, jika 39 sak bantuan pangan itu akan dialihkan sesuai peruntukannya kepada penerima baru yang berhak," ungkapnya.

Maksud hati dari perangkat, kata Kepala Desa Sumber Salak, ingin mengantarkan bantuan pangan tersebut kepada warga yang berhak. Namun, saat akan mengantar, ada sejumlah warga datang dan merekam melalui kamera ponsel.

"Perangkat ingin mengantarkan. Tapi, tiba - tiba ada warga datang dan merekam dengan ponsel dan menuduh jika apa yang dilakukan perangkat adalah sebuah pencurian," tambah Maqbul di kediamannya.

Camat Curahdami, R Saudia Yourdan juga memberikan penjelasan, jika yang terjadi di Desa Sumber Salak hanyalah kesalahpahaman antara warga dan perangkat.

"Terjadi kesalahpahaman warga, beras bantuan pangan yang mau diantar ke warga penerima pengganti dituduh sebagai pencurian," ujarnya.

Mantan Lurah Nangkaan ini juga menjelaskan jika ada 39 nama penerima yang ganda, tidak ditemukan alamatnya, dan sudah meninggal, sehingga perlu ada penggantinya.

"Secara by name by address penerima dan pengganti sudah ada di berita acara yang dibuat PT YASA selaku penyalur. Jadi ini bukan pencurian," tandasnya.

Oleh sebab itu, untuk menjaga keamanan, sebanyak 39 sak beras bantuan pangan diantar oleh pemerintah desa ke Polsek Curahdami.

"Bantuan itu dititipkan sementara sampai waktu dibagikan ke penerima pengganti," imbuh Yourdan.

Hal senada juga dikatakan oleh Kapolsek Curahdami. AKP Didik Waluyo membenarkan jika sebanyak 39 sak beras bantuan pangan dititipkan di kantornya.

"Dititipkan mas. Karena malam-malam dibagi takut ada apa-apa. Biar tidak salah paham," ucapnya. (*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow