Temuan Lab Narkoba di Kota Malang, BNN Tegaskan Kota Batu Daerah 'Perlintasan'

Kepala BNN Kota Batu Wahjudi Santoso pada Jumat (5/7/2024) memaparkan daerah perlintasan yang dimaksudkan adalah ketika penyalahguna atau pemakai berasal dari daerah lain namun digunakan di Kota Batu.

05 Jul 2024 - 18:15
Temuan Lab Narkoba di Kota Malang, BNN Tegaskan Kota Batu Daerah 'Perlintasan'
Ilustrasi lab narkoba (Tiwandasella/SJP)

Kota Batu, SJP - Terungkapnya pabrik dan lab narkoba terbesar di Indonesia yang terdapat di Kota Malang belum lama ini, membuat BNN menegaskan bahwa Kota Batu merupakan daerah perlintasan.

Kepala BNN Kota Batu Wahjudi Santoso pada Jumat (5/7/2024) memaparkan, daerah perlintasan yang dimaksudkan adalah ketika penyalahguna atau pemakai berasal dari daerah lain namun digunakan di Kota Batu.

"Apalagi kota Batu sebagai jujugan wisata, niscaya mobilitas masyarakat keluar dan masuk Kota Batu sangat tinggi. Dikhawatirkan selain menjadi daerah penyebaran juga menjadi daerah lalu lintas barang terlarang," tuturnya.

Oleh sebab itu, terhadap peredaran yang merajalela tersebut, sebelumnya memang harus bersama-sama komitmen memberi pemahaman dulu kepada masyarakat, tentang bahaya secara medis, hukum, psikologi serta dampak buruk ke generasi muda dari adanya pengaruh narkoba.

Ia mencontohkan salah satu kasus yang dikerjakan oleh BNN Kota Batu yang berhasil telah menangani satu kasus dengan temuan barang bukti ganja lebih dari 1 Kilogram, dan dilakukan pengungkapan di BNN Provinsi Jatim beberapa waktu lalu.

"Kami mengakui bahwa Kota Wisata Batu terus diberikan atensi pencegahan. Sebagai daerah jujugan, masyarakat perlu membentengi diri dari pengaruh penyalahgunaan narkoba dan peredarannya," imbuhnya. 

Sehingga saat ini BNN masih terus berupaya lebih banyak melibatkan program intervensi berbasis masyarakat, serta anggota yang melakukan komunikasi dan penelusuran.

Kemudian jika terdapat kecurigaan kepada beberapa oknum pelaku wisata hingga pengunjung, maka akan segera ditangani dan dilakukan tes urine.

"Deteksi dini tetap kita lakukan. Prinsipnya di lapangan terus komunikasi ke yang membidangi. Di beberapa wisata (destinasi) untuk saling kerja sama dan komitmen. Kalau menemukan informasi kita ambil kita amankan untuk diasesnen dan dilakukan tes urine," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow