Dua WNA Berpartisipasi dalam Tarian Kolosal "Methamorphosis of East Java" di Peringatan Hari Jadi ke-79 Jatim
Ari Dharminalan Rudenko (35) dari Amerika Serikat dan Martina Feiertag (33) dari Jerman, ikut ambil bagian dalam tarian kolosal "Methamorphosis of East Java" yang berlangsung setelah upacara peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur
SURABAYA, SJP - Ari Dharminalan Rudenko (35) dari Amerika Serikat dan Martina Feiertag (33) dari Jerman, ikut ambil bagian dalam tarian kolosal "Methamorphosis of East Java" yang berlangsung setelah upacara peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi pada Sabtu (12/10/2024).
Ari, yang telah tinggal di Indonesia sejak 2012 berkat beasiswa Dharma Siswa dari Kemendikbud untuk belajar seni di Bali, menyatakan ketertarikan awalnya terhadap Indonesia berasal dari upacara adat dan tradisi Dayak.
"Setiap daerah di Indonesia memiliki keistimewaan dan karakter yang dapat dilihat melalui seni dan musik," ujarnya.
Keterlibatan Ari dalam tarian ini mencerminkan budaya Jawa Timur yang telah mendunia. Ia menyebut partisipasinya sebagai simbolisasi bahwa Jawa Timur adalah Gerbang Nusantara Baru.
Lulusan program Doktoral Penciptaan Seni di ISI Surakarta ini juga telah menjelajahi berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Pacitan, Madura, dan Banyuwangi.
"Surabaya sangat menarik. Saya merasa nyaman di sini, seperti di rumah sendiri," tuturnya.
Ari berharap keindahan seni tari Indonesia, seperti tari Gandrung, akan lebih diperhatikan oleh generasi muda. Ia percaya bahwa eksplorasi kesenian dapat memperkuat akar budaya.
Sementara itu, Martina Feiertag, yang juga merupakan istri dari koreografer Trenggalek, Dian Bokir, mengungkapkan ketertarikan yang mendalam terhadap kesenian Indonesia.
"Tarian Indonesia sangat cantik dan menarik. Saya senang bisa bergabung dalam pertunjukan ini," katanya.
Dalam tarian kolosal tersebut, Ari dan Martina memerankan simbol transformasi ibu bumi dan bapa angkasa, mencerminkan peran penting keduanya dalam perkembangan generasi emas Indonesia.
Keduanya menunjukkan totalitas dalam setiap gerakan, berkolaborasi dengan berbagai institusi dan komunitas seni, termasuk Universitas Negeri Surabaya dan Sanggar Dimar Dance Theatre. (**)
sumber: Kominfo Jatim
Editor : Rizqi ardian
What's Your Reaction?