Forkopimda Bondowoso Tinjau TPS 2T, Distribusi Logistik Pilkada Ada yang Dipikul dan Diangkut Kuda

Kendati dipikul dan diangkut kuda, hasil monitoring Forkopimda, semua logistik Pilkada 2024 dipastikan bisa sampai di TPS hari ini Selasa 26 November 2024 sore.

26 Nov 2024 - 18:31
Forkopimda Bondowoso Tinjau TPS 2T, Distribusi Logistik Pilkada Ada yang Dipikul dan Diangkut Kuda
Forkopimda saat meninjau TPS 03 Dusun Timur Sungai Desa Gubrih Kecamatan Wringin (Foto : Rizqi /SJP)

BONDOWOSO, SJP - Pendistribusian logistik Pilkada 2024, dipastikan hari ini, Selasa (26/11/2024) sudah sampai di masing-masing TPS yang ada di Kabupaten Bondowoso.

Untuk memastikan proses pendistribusian logistik, Forkopimda bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu Bondowoso, meninjau lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) terluar dan terdalam (2T).

Rombongan Forkopimda bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu sempat meninjau proses pendistribusian ke beberapa TPS yang medan tempuhnya sulit, bahkan, berisiko jika dilintasi oleh kendaraan roda dua.

Meskipun masih ada lokasi TPS yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda dua dan empat, Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro memastikan pendistribusian logistik Pilkada di Bumi Ki Ronggo berjalan lancar dan dipastikan hari ini, bisa sampai di masing-masing TPS. 

"Semua berjalan lancar dan sore ini KPU memastikan semua logistik pemilu sampai ke TPS," ujarnya usai meninjau TPS 03 di Dusun Timur Sungai Desa Gubrih Kecamatan Wringin bersama Plh Sekda, Kapolres, Dandim 0822 dan beberapa kepala OPD.

Monitoring juga dilakukan di wilayah selatan untuk memastikan kelancaran pendistribusian logistik di semua titik. Sehingga besok pada saat pelaksanaan pencoblosan tidak mengalami kendala apapun. 

"Nanti kita juga saling berkomunikasi, Ketua KPU, Bawaslu, Kapolres, Dandim dan Kajari juga saling sinergi untuk memastikan logistik sudah sampai semua," terangnya.

Logistik Dipikul Sejauh 10 Km

Ada beberapa TPS di Kabupaten Bondowoso yang medannya sulit untuk dilalui kendaraan roda dua dan empat, sehingga harus dipikul dan berjalan kaki selama 3 jam, dengan jarak tempuh sejauh 10 Km.

TPS itu berada di Dusun Petung Pancoran, Desa Penang Kecamatan Botolinggo. Medan yang curam di sisi tebing dan jurang ini, sangat rentan jika dilalui sepeda motor. Sehingga harus dipikul dan berjalan kaki.

Seperti rekaman video yang diterima suarajatimpost.com, tampak anggota TNI tengah memikul logistik Pilkada 2024, melewati jalan setapak yang licin sejauh 10 Km.

Seperti diungkapkan oleh Akmal, Panwascam Botolinggo, sebenarnya TPS tersebut bisa dilalui sepeda motor. Namun, hanya separuh perjalanan saja. Sisanya harus ditempuh dengan jalan kaki.

"Pertama pakai motor. Setelah setengah perjalanan, sepeda motor ditinggal di tengah hutan dan berjalan kaki. Medannya sangat menanjak, dan licin. Lebih-lebih saat ini musim penghujan," katanya.

Sementara logistik Pemilu sendiri, semula memang diangkut motor. Tapi, setelah di jalanan menanjak dan sepeda tak bisa naik, maka petugas bergantian memikul ke lokas TPS. 

"Tadi (yang memikul) ada TNI, Polri, PPS, PTPS, dan PKD, Pak Kades juga, Linmas," ujarnya. 

Dirinya membenarkan sebenarnya ada jalur lain yang bisa dilewati. Tapi, itu akan membuat waktu perjalanan mengantar logistik lebih lama. 

"Waktu tempuh 3 jam ini sudah melewati jalur yang lebih singkat. Meski harus berjalan kaki," jelasnya. 

Medan Terjal, Logistik Diangkut Menggunakan Kuda

Forkopimda yang melakukan peninjauan di TPS 03, di Dusun Petung, Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok, memberangkatkan losgistik Pilkada 2024 yang diangkut menggunakan kuda. 

Medan terjal itu dibenarkan oleh Babinsa Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok, Sertu Robi Trianggono. Dengan kuda, katanya, akan lebih cepat dan aman karena saat musim hujan jalannya curam, dengan posisi kanan jalan adalah jurang.

"Perjalanan antara 2-3 jam dengan jarak sejauh 2 Km," ujarnya. 

Sebenarnya masih ada jalur alternatif lain yang bisa dilalui dengan sepeda motor. Namun, jaraknya akan sangat jauh dan berisiko karena di sisi jalan yang licin ada jurang.

"Kami memilih gunakan kuda, agar lebih cepat dan lebih aman untuk kotak suara. Kalau pakai motor jatuh, kotaknya bisa peot," tturnya. 

Selain itu, di Desa Gubrih juga terdapat satu TPS yang ada di Dusun Biser, dimana medannya hanya bisa dilalui dengan sepeda motor trail. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow