Dishub Kabupaten Probolinggo Tambah 7 Pos Perlintasan KA, 2 Disumbang Pemprov Jatim
Pembangunan 7 pos perlintasan kereta api adalah untuk pencegahan kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu
KABUPATEN PROBOLINGGO - Seringnya terjadi korban tertabrak kereta api di Kabupaten Probolinggo karena minimnya palang pintu, membuat Dinas Perhubungan (Dishub) setempat terus lakukan upaya percepatan.
Wujud upaya ini adalah 7 pos perlintasan KA, yang disiapkan di berbagai perlintasan tanpa palang pintu.
5 diantaranya menggunakan APBD Pemkab Probolinggo.
Sebanyak 5 pos perlintasan KA itu, diantaranya jalur perlintasan langsung (JPL) 17, JPL 18, JPL 12A di Kecamatan Leces. Serta, JPL 180 di Kecamatan Sumberasih dan JPL 168 di Kecamatan Tongas.
Pembangunan itu menghabiskan biaya sebesar Rp 400 juta, dimana masing-masing pos perlintasan KA sebesar Rp 80 juta.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengembangan dan Keselamatan Transportasi Kabupaten Probolinggo, Erry Kurniawan yang mengatakan penyelesaian sesuai kontrak yakni 14 Desember 2023.
"Prosesnya sudah sejak September, dimana saat ini sudah mulai pembangunan. Harapannya ini bisa segera selesai sehingga bisa antisipasi hal-hal yang tak diinginkan," ucapnya Minggu, (19/11) pada suarajatimpost.com.
Selain itu, 2 pos perlintasan juga dibangunkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Jatim) yaitu PJL 174 di Desa Bayeman dan PJL 165 di Desa Curah Tulis Kecamatan Tongas.
Pembangunan 2 pos perlintasan kereta api akan ditanggung oleh Dishub Provinsi Jatim.
Nantinya, ketika sudah selesai, bangunan fisiknya akan diserahkan kepada Dishub Kabupaten Probolinggo.
“Setelah diserahkan, nantinya akan ada petugas dari Dishub yang menjaga perlintasan tersebut,” paparnya.
Pihaknya mengakui jika banyak JPL di Kabupaten Probolinggo yang masih minim palang pintu, saat ini saja ada 32 JPL belum ada palang pintu.
"Oleh karena itu bicara keselamatan transportasi merupakan upaya bersama, sehingga ada peran stakeholder yang lain termasuk masyarakat," ulasnya.
Agar optimal, pihaknya juga sudah menyiapkan sumber daya manusianya dengan melakukan pelatihan.
"Sejumlah 20 orang telah mengikuti diklat selama lima hari sehingga ketika pos terbangun, mereka sudah siap," tutupnya. (*)
Pewarta : Rahmad Soleh
editor: trisukma
What's Your Reaction?