Cegah Bunuh Diri Pada Remaja, Orang Tua Wajib Perhatikan Hal-hal Penting Ini
Sepanjang bulan Oktober hingga November 2023 telah terjadi sederet kasus bunuh diri remaja di antaranya yang terjadi di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dalam unggahannya di platform X, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui akun @KemenkesRI pada (14/10/2023) juga menyebutkan bahwa angka depresi dan bunuh diri pada remaja meningkat hingga 200% di Indonesia. Penyebabnya sebagian besar masalah ketidakmampuan mengendalikan perilaku dan mengelola emosi.
Kota Madiun, SJP - Kasus bunuh diri di kalangan remaja marak belakangan ini. Di Jawa Timur, sepanjang bulan Oktober hingga November 2023 telah terjadi sederet kasus bunuh diri remaja di antaranya yang terjadi di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Magetan.
Di wilayah lain, kasus bunuh diri remaja pun seakan turut membuat orangtua dan orang dewasa di sekeliling remaja semakin prihatin dan waspada.
Dalam unggahannya di platform X, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui akun @KemenkesRI pada (14/10/2023) juga menyebutkan bahwa angka depresi dan bunuh diri pada remaja meningkat hingga 200 persen di Indonesia.
Penyebabnya sebagian besar masalah ketidakmampuan mengendalikan perilaku dan mengelola emosi.
Dilansir dari laman WHO, fase remaja merupakan fase unik di mana terjadi periode penting dalam kehidupan seseorang.
Sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, pada masa ini remaja mengalami perubahan signifikan dalam fisik, emosional, sosial, dan kognitif mereka. Tak jarang hal ini dapat menimbulkan beragam krisis yang cukup pelik dalam diri remaja.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental pada remaja sangat penting untuk memastikan mereka dapat menghadapi tantangan dan tekanan yang berpotensi untuk terjadi.
Kesehatan mental remaja mengacu pada keadaan emosional, psikologis, dan sosial seorang remaja. Kondisi kesehatan mental yang baik akan membantu remaja mengatasi stres, bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan berinteraksi secara positif dengan lingkungan sekitarnya.
Namun demikian, tak jarang remaja juga mengalami masalah kesehatan mental yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Salah satunya depresi dan kecemasan.
Remaja berpotensi mengalami perubahan mood yang tajam atau mood swings ketika merasa merasa tertekan oleh tuntutan sekolah, teman sebaya, dan lingkungan keluarga.
Tingkat tekanan yang tinggi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan emosional dan memengaruhi kesehatan mental mereka.
Tak hanya itu, masalah kesehatan mental pada remaja juga dapat berdampak serius pada perilaku dan perkembangan seorang remaja.
Dalam beberapa kasus, beberapa remaja bahkan rawan terjebak dalam perilaku penyalahgunaan obat-obatan terlarang, alkohol, atau mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
Selain itu, gangguan tidur, pengurangan minat dalam aktivitas sehari-hari, dan isolasi sosial juga dapat merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan mental.
Untuk menjaga kesehatan mental pada remaja, peran orang tua, guru, dan masyarakat sangatlah penting. Dilansir dari jurnal Child and Adolescent Psychiatry, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendukung kesehatan mental remaja:
1. Komunikasi terbuka
Membangun komunikasi yang baik dengan remaja membantu mereka merasa didengar dan dipahami. Jadilah pendengar yang baik dan terlibat secara aktif dalam kehidupan mereka.
2. Mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental
Edukasi mengenai jenis-jenis masalah kesehatan mental yang mungkin dialami oleh remaja dapat membantu mengenali tanda-tanda awal. Jika terdeteksi adanya masalah, segera cari bantuan profesional.
3. Memberikan dukungan emosional
Remaja perlu merasa didukung dan diberikan kasih sayang untuk mengatasi tekanan dan stres yang mereka hadapi. Dukungan keluarga dan teman sebaya sangat penting dalam membantu mereka melewati masa sulit ini.
4. Mendorong pola hidup sehat
Pola makan yang seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan menghindari ketergantungan pada gadget dapat membantu menjaga kesehatan mental remaja.
5. Mendorong sistem pendukung sosial
Mendorong remaja untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti klub atau kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu mereka membangun hubungan yang sehat dan belajar menghadapi tantangan bersama teman sebaya.
Kesehatan mental pada remaja adalah masalah yang serius yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan menjaga komunikasi yang baik, mendeteksi masalah sejak dini, memberikan dukungan emosional, dan mendorong pola hidup sehat, kita dapat membantu remaja untuk mengatasi tekanan dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi individu yang sehat secara mental.
Ingatlah bahwa kesehatan mental adalah bagian penting dari kehidupan setiap remaja dan penting untuk diutamakan. Dengan hal ini, diharapkan agar angka kasus bunuh diri remaja dapat ditekan hingga tidak terjadi lagi di kemudian hari. (**)
Sumber: WHO, Child and Adolescent Psychiatry Journal, X @KemenkesRI
What's Your Reaction?