Anda Mudah Terserang Flu, Tetapi Teman Kantor Selalu Sehat? Ini Rahasianya
Dr. Jonathan D. Grein, direktur epidemiologi rumah sakit di Cedars-Sinai Los Angeles berujar bahwa banyak faktor pengaruhi kekebalan tubuh manusia
Los Angeles, SJP – Anda mungkin perhatikan bahwa ada orang yang sangat mudah terserang flu.
Sementara, ada beberapa orang yang selalu sehat dan hampir-hampir tak pernah terjangkit flu atau batuk.
Mungkin Anda juga kesal bahwa Anda sering lakukan tindakan pencegahan tangkal flu namun masih tertular.
Mungkinkah sistem kekebalan tubuh orang punya kemampuan unik untuk melawan virus?
Seperti yang dilansir dari Yahoo Life, Dr. Jonathan D. Grein, direktur epidemiologi rumah sakit di Cedars-Sinai Los Angeles berujar bahwa banyak faktor pengaruhi kekebalan tubuh manusia.
“Banyak faktor kompleks yang mempengaruhi bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons suatu infeksi.”
Misalnya mereka yang alami gangguan kekebalan karena kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya punya risiko jatuh sakit lebih tinggi, jelasnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet menemukan bahwa penyintas jenis kanker tertentu – termasuk leukemia, limfoma, dan multiple myeloma – lebih mungkin mengalami komplikasi serius akibat flu hingga 10 tahun setelah menerima diagnosis mereka.
Usia juga berperan dimana orang dewasa berusia 65 tahun ke atas mungkin memiliki respons kekebalan yang lebih lemah terhadap vaksin flu, sehingga membuat mereka lebih mungkin terkena flu atau mengalami komplikasi flu bahkan ketika sudah divaksinasi.
Komplikasi flu termasuk pneumonia bakteri, infeksi telinga, dan infeksi sinus, serta dapat memperburuk kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes, asma, dan gagal jantung kongestif.
Gaya hidup juga bisa berdampak pada imunitas seseorang.
“Misalnya, merokok atau konsumsi alkohol berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi seperti flu,” Dr. John Whyte, kepala petugas medis WebMD. “Ditambah lagi, tingkat stres yang tinggi, kurang tidur, dan pola makan yang kurang nutrisi penting dapat membahayakan pertahanan alami tubuh, membuat seseorang lebih rentan tertular flu dan lebih sulit melawannya.”
Dia tambahkan paparan terhadap virus juga jadi faktor penentu yang signifikan.
“Orang yang sering melakukan kontak dekat dengan orang lain, seperti mereka yang bekerja di sekolah atau tempat layanan kesehatan, mungkin memiliki paparan lebih tinggi terhadap virus flu dan mungkin mengembangkan kekebalan,” jelas Whyte.
Genetika juga berperan penting
“Beberapa individu mungkin memiliki variasi genetik yang membuat sistem kekebalan mereka kurang efektif dalam melawan influenza,” jelasnya.
Ingatlah bahwa ada kemungkinan kita tertular influenza dan hanya memiliki gejala minimal atau tanpa gejala sama sekali, catat Grein.
“Seseorang yang tidak merasa sakit flu bisa saja sudah tertular meski ia mungkin sudah mengeluarkan virus dari saluran pernapasan satu hingga dua hari sebelum gejalanya muncul,” kata Grein. (**)
Sumber: berbagai sumber
Editor: trisukma
What's Your Reaction?