BPKAD Banyuwangi Lelang 15 Paket Aset
Delapan diantaranya sudah terjual
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banyuwangi lelang 15 paket aset milik Pemkab setempat.
Dari belasan paket aset yang dilelang, setidaknya ada 8 paket yang laku terjual.
Lelang dilakukan bersama Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember pada Selasa (19/12/2023) di kantor BPKAD Banyuwangi.
Kabid Aset BPKAD Banyuwangi, Ika Herdiana Friaresta katakan proses lelang aset bertujuan untuk tingkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan cara jual aset yang sudah tidak berfungsi.
"Hasil lelang dari aset-aset ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah dan digunakan untuk keperluan pembangunan atau program-program lainnya," ucapnya.
Dalam proses lelang itu, BPKAD gulirkan 15 paket dan sudah 8 paket aset berhasil terjual.
Paket aset yang terjual terdiri dari beberapa item diantaranya barang-barang perkantoran, kendaraan dinas yang kondisinya rusak berat.
"Untuk nominalnya, secara akuntansi belum terlapor secara tertulis. Tapi yang jelas kurang lebih hasil penjualan delapan paket itu mencapai Rp 500 jutaan," kata Ika.
Setelah terjual, Ika sebut 8 paket itu selanjutnya bakal dibuatkan risalah hasil lelang.
"BPKAD menargetkan, akhir tahun ini segala proses administrasi bisa dapat terselesaikan," ujarnya.
Sementara 7 paket yang belum terjual yang terdiri dari besi-besi reklame, kendaraan rusak, peralatan kantor dan meubeler akan dilelang ulang.
Lelang akan dibuka kembali pada Januari 2024.
Namun bila pada lelang lanjutan 7 paket itu belum juga ada penawar, BPKAD akan mengusulkan penghapusan aset.
Ika mengatakan tidak lakunya paket yang dilelang disebabkan beberapa faktor.
Diantaranya harga yang terlalu mahal dan kondisi barang yang terlalu rusak parah.
"Biasanya karena harga paketnya terlalu mahal, atau memang peminatnya tidak ada. Karena paket itu kan sifatnya random. Jika lelang ulang masih belum ada pembeli, maka nanti kita usulkan agar aset tersebut dihapus," jelasnya.
BPKAD berencana terus lakukan lelang aset secara berkala guna jaga efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset daerah.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk mencari alternatif sumber pendapatan demi mendukung pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
"Lelang ini juga dilakukan dengan proses yang transparan dan terbuka, sehingga memberikan peluang yang sama bagi semua pihak yang berminat untuk memperoleh aset tersebut," tandasnya. (*)
Editor: trisukma
What's Your Reaction?