Ayah Tiri Cabuli Anak Gadis Hingga Hamil di Jember
Ayah tiri diduga lakukan pencabulan sejak korban lulus SD hingga kini korban kelas 2 SMP
Kabupaten Jember SJP - Seorang gadis di bawah umur, warga Jember jadi korban pencabulan ayah tiri hingga mengandung 4 bulan.
Ayah tirinya berinisial SH (34) diduga lakukan pencabulan sejak korban lulus SD.
Hal ni diungkapkan tante dari korban, Indri (22) saat turut antar korban, beserta ibu kandung, nenek, dan omnya untuk buat laporan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember pada Sabtu (23/12/2023)
"Keponakan saya ini (diduga) dicabuli sama bapak tirinya, kejadiannya sejak lulus SD. Kebetulan mereka (korban dan pelaku) satu rumah," kata Indri.
Terungkapnya itu, katanya, berawal dari laporan tetangga kepada dirinya beberapa waktu lalu.
"Awal cerita kejadian ini, anaknya (korban) bilang (cerita) ke temannya, terus temannya bilang (meneruskan cerita) ke tetangga saya. Saya kemudian dapat informasi dari tetangga itu. Dari informasi itu, saya konfirmasi ke korban dan saya kaget dengan kejadian ini," ungkapnya.
Ia berinisiatif buat laporan ke polisi baru sekarang karena pengakuan korban.
"Terus korban ini bilang ke saya telat haid (datang bulan) sudah 4 bulanan. Kemudian untuk memastikan kenapa sampai telat datang bulan. Saya kemudian beli test pack (alat cek kehamilan), saya kaget ternyata hasilnya positif. Kemudian saya bawa ke puskesmas, dan ketahuan sudah hamil jalan kurang lebih 4 bulan itu," jelasnya.
Lebih jauh ia sampaikan si ayah tiri korban kabur dan tidak diketahui keberadaanya sampai sekarang.
Indri juga mengatakan, jika si bapak tiri juga dikenal tempramen.
"Tapi dari kejadian ini, saya juga tidak berani tanya ke bapaknya. Karena sering ngamuk (marah) itu," ucapnya.
Indri tambahkan korban diketahui selalu tidur sekamar dengan bapak tirinya.
Pasalnya sejak sang ibu bercerai dengan suami pertamanya, korban diketahui dekat dengan ayah tirinya, sehingga tidur sekamar.
"Korban ini sering tidur sekamar dengan bapak tirinya di kamar depan. Sedangkan ibunya tidur di kamar belakang. Kenapa sampai gitu, karena ibunya tidur menemani anak nomor dua dan tiga yang masih kecil. Anak nomor dua dan tiga itu anak kandung bapak tirinya itu," jelasnya.
"Terkait kejadian ini, Tidak ada curiga, karena keponakan saya (korban) tidak pernah cerita. Keponakan saya ini sekarang kelas 2 SMP, tapi karena kejadian ini sekarang tidak pernah sekolah," imbuhnya.
Kanit PPA Satreskrim Polres Jember Ipda Kukun Waluwi mengaku masih melakukan pulbaket (pengumpulan bahan bukti dan keterangan).
"Terkait kasus itu, saya akan koordinasi dengan penyidik. Tentunya dari kasus ini, langkah awal yang kami lakukan adalah pulbaket (pengumpulan bahan bukti dan keterangan) dulu," ujar Kukun.(*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?