Antisipasi Serangan Fajar, Bawaslu Kota Malang Siagakan Ribuan PTPS
Meminimalisir adanya politik uang atau biasa disebut serangan fajar, Bawaslu Kota Malang menerjunkan 2.452 petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk memantau di lapangan.
Kota Malang, SJP - Antisipasi aadanya serangan fajar, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang mensiagakan ribuan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk melakukan pemantauan pelanggaran.
Komisioner Bawaslu Kota Malang Hasbi Ash Shiddiqy mengatakan, guna meminimalisir adanya politik uang atau biasa disebut serangan fajar, pihaknya akan menerjunkan 2.452 petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk memantau di lapangan.
"Mereka kami terjunkan untuk mengawasi adanya serangan fajar pada masa tenang ini, karena indeks kerawanan pemilu di Kota Malang paling banyak pelanggaran politik uang, ini yang akan menjadi fokus kami," ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Senin (12/2/2024).
Menurut Hasbi, selain politik uang atau serangan fajar, Bawaslu Kota Malang juga melakukan pengawasan terhadap netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), dan agenda reses yang berpotensi disalahgunakan untuk agenda kampanye.
"Kita juga mewaspadai reses anggota DPRD Kota Malang yang rawan disalahgunakan untuk kampanye, jika ada pelanggaran-pelanggaran itu akan kami dibahas melalui rapat pleno, dan diuji bukti formil dan material, setelah itu baru ditentukan pelanggarannya seperti apa. Tapi kalo pidana ya ke Gakumdu (penegakkan hukum terpadu)," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Hasbi, dirinya berharap dimasa tenang ini sudah tidak ada kampanye didalam reses itu, dan Bawaslu Kota Malang telah mendapatkan jadwal reses anggota DPRD Kota Malang.
"larangan kampanye ketika reses itu tidak boleh melakukan ajakan memilih. Itu kampanye terselubung pada masa tenang mulai 11 Februari sampai 13 Februari 2024," tegasnya.(*)
editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?