Anggrek Bumdesma Singosari Malang Tembus Pasar Amerika

Lebih tinggi ekspor yang ini dan ini termasuk pasar baru karena kita biasanya hanya levelnya di asia ini baru kita bisa tembus ke Amerika. Ini pun juga kita kolaborasi dengan temen temen petani yang lain.

11 Sep 2024 - 17:15
Anggrek Bumdesma Singosari Malang Tembus Pasar Amerika
Menteri PDTT RI Abdul Halim Iskandar (tiga dari kiri) melepas ekspor bunga anggrek budidaya BUMdesma Singosari Malang dengan tujuan Amerika Serikat, Rabu 11/9. (Doc. Hafid)

Kabupaten Malang, SJP — Anggrek yang dibudidaya oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Singosari, di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menembus pasar Amerika.

Menurut Direktur Badan Usaha Milik Bersama (BUMdesma) Agus Sudrikamto, kali kedua ekspor anggrek tersebut dilakukan.

"Ekspor ke Amerika itu tadi merupakan ekspor kedua, sebelumnya ke Taiwan. Yang ke Taiwan jenisnya Dendrobium, jumlahnya 120 tanaman atau sekitar 120 batang. Hanya satu jenis, jenis Dendrobium. Karena kebetulan permintaan di luar hanya jenis itu saja. Yang lain tidak," ucapnya kepada awak media, Rabu (11/9/2024).

Menurutnya, ekspor kali ini nilainya lebih tinggi dari yang pertama yang tentunya banyak petani yang dilibatkan.

"Lebih tinggi ekspor yang ini dan ini termasuk pasar baru karena kita biasanya hanya levelnya di asia ini baru kita bisa tembus ke Amerika. Ini pun juga kita kolaborasi dengan teman-teman petani yang lain," kata Agus.

Ia juga katakan bahwa komoditi tersebut masih terus digencarkan untuk diekspor, meski masih ditemukan kendala.

"Ekspor anggrek ini susah tidak semudah ekspor tanaman hias yg lain. Karena satu, perizinannya rumit, ada pembatasan kuota juga dari pemerintah. Kalau jumlahnya berapa kita tidak tahu pasti, yang saya tau ada pembatasan jenis-jenis tanaman tertentu yang dilindungi tidak bisa langsung diekspor, kalaupun bisa ya dibatasi," terang Agus.

Untuk harganya Agus mengaku di kisaran ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Antara 100-300 ada yang satu juta, macam-macam tergantung dari ID dan jenisnya, dan kalau dirupiahkan 120 juta lebih," jelasnya.

Melihat dari nilai ekspor sebelumnya ke taiwan dengan nilai Rp 75 juta, padahal kala itu perdana dilakukannya.

Untuk itu pihaknya memproyeksikan secara signifikan dan satu pintu di Singosari, sebab kendala perizinan juga tidak gampang.

"Pemerintahnya Pak Menteri memang ingin kita tidak dijual di lokal, namun dijual khusus produk ekspor. Kemudian juga desainnya Pak Menteri memang satu saja yang punya izin ekspor yakni Singosari saja, nanti petani yang lain kalau memang punya buyer dan pasar bisa lewat kami karena kalau mereka memproses sendiri susahnya luar biasa," tukasnya.

Ia katakan jika proses izin yang begitu panjang memakan waktu sekira dua tahun itupun satu jenis Anggrek saja yakni jenis Dendrobium, meskipun ada lima jenis yang dibudidaya.

"Kurang lebih 2 tahun, perizinan dari 2021 itu baru tuntas kemarin jam 1. Satu satunya di Indonesia kami yang punya, di penangkaran kami ada lima, tapi jenis yang diekspor hanya satu, karena memang jenis yang ini banyak diminati pasar luar. Ini ciri khas Indonesia, jadi mungkin sama-sama Dendrobium keriting, kalau di kami kata mereka ada ciri khas warna yang bagus dan tidak dimiliki negara lain. Ada jenis Catalea juga, tapi itu tidak diekspor," pungkasnya.

Tentunya, dengan tembusnya Anggrek di pasar Amerika, menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi BUMdesma Singosari sekaligus kebanggaan Pemerintah Kabupaten Malang.

Hal tersebut dibuktikan dengan pelepasan ekspor bunga anggrek yang dilepas Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia (RI) Abdul Halim Iskandar, beserta Bupati Malang HM Sanusi usai seremonial peresmian PT LKM Artha Desa di Kepanjen Kabupaten Malang. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow