Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2025 untuk Kabupaten Bojonegoro Jauh dari Kebutuhan

Pemerintah pusat hanya mengalokasikan jatah pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bojonegoro sebanyak 196.787 ton

03 Jan 2025 - 16:04
Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2025 untuk Kabupaten Bojonegoro Jauh dari Kebutuhan
Sejumlah petani di Kabupaten Bojonegoro sedang gotong royong menanam padi di sawahnya (Abrori/SJP)

BOJONEGORO, SJP -  Pemerintah pusat telah menentukan alokasi pupuk bersubsidi untuk setiap daerah pada tahun 2025. Namun, alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bojonegoro belum memenuhi seluruh kebutuhan. 

Sebagaimana tercatat dalam sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK), kebutuhan pupuk bersubsidi Kabupaten Bojonegoro sebanyak 196.787 ton. Sedangkan kuota yang diberikan oleh pemerintah hanya 116.072 ton.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elizabeth menyampaikan, ada tiga jenis pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Yakni pupuk Urea, NPK, dan pupuk organik.

Helmy menjabarkan rincian kebutuhan pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bojonegoro di masing-masing jenisnya. Untuk pupuk jenis Urea, kebutuhannya sebanyak 65.661 ton, NPK 72.644 ton, dan pupuk organik 58.482 ton.

"Dari total kebutuhan yang tercatat di e-RDKK, 196.787 ton. Kami hanya mendapat alokasi 116.072 ton dari pusat. Tidak mencukupi kebutuhan yang tercatat," bebernya, Jumat (3/1/2025).

Lebih lanjut, Helmy menuturkan rincian alokasi masing-masing jenis pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Bojonegoro. Untuk pupuk Urea, alokasinya sebanyak 55.893 ton, NPK 42.141 ton, dan pupuk organik 18.083 ton.

Jika dihitung dengan persentase, alokasi pupuk bersubsidi untuk jenis Urea yaitu 85,12 persen. Sementara pupuk NPK sebanyak 58,01 persen. Kemudian untuk pupuk organik sebanyak 30,84 persen.

"Secara tonase selisihnya kurang 80.715 ton dari total kebutuhan sebesar 312.859 ton," lanjut Helmy.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) DKPP Kabupaten Bojonegoro, Imam menyebutkan, dalam satu tahun, rata-rata petani melakukan dua kali tanam.

Per September 2024, lahan tanaman padi seluas 160.042 hektare. Kebutuhan bibit padi dalam satu musim tanam sebanyak 25 kilogram per hektare. Dengan demikian, jumlah keseluruhan kebutuhan bibit padi dalam dua kali tanam sekitar 4.001.050 kilogram.

"Kebutuhan bibit padi dalam dua kali tanam diperkirakan mencapai 4 juta kilogram lebih," pungkasnya. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow