Aliran Modal Asing Keluar dari Pasar Keuangan Indonesia, BI Catat Rp 2,84 Triliun
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing dari pasar keuangan domestik mengalami penurunan sebesar Rp 2,84 triliun
Suarajatimpost.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing dari pasar keuangan domestik mengalami penurunan sebesar Rp 2,84 triliun pada periode 7 hingga 10 Oktober 2024. Meskipun terdapat instrumen yang menarik dana asing, mayoritas modal justru keluar melalui pasar saham, mencapai Rp 4,47 triliun.
Rincian menunjukkan bahwa aliran modal asing keluar dari pasar saham sebesar Rp 4,47 triliun, sementara instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mengalami pengeluaran sebesar Rp 2,73 triliun. Namun, di sisi lain, aliran modal asing juga masuk melalui surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 4,37 triliun.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dari data transaksi selama periode tersebut, nonresiden mencatat jual neto sebesar Rp 2,84 triliun, yang terdiri dari jual neto di pasar saham dan SRBI, serta beli neto di pasar SBN.
“Berdasarkan data transaksi 7 – 10 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 2,84 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp 4,47 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp 4,37 triliun di pasar SBN, dan jual neto sebesar Rp 2,73 triliun di SRBI,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu (13/10/2024).
Di sisi lain, yield surat utang AS tenor 10 tahun meningkat menjadi 4,062 persen pada 10 Oktober 2024. Nilai premi risiko investasi (credit default swap) Indonesia untuk tenor 5 tahun juga naik menjadi 68,3 basis poin pada hari yang sama, dibandingkan dengan 67,25 basis poin pada 4 Oktober 2024.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menunjukkan nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.609 per dolar AS pada 11 Oktober 2024.
Ramdan menegaskan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan ekonomi Indonesia secara eksternal. (**)
sumber: investor.id
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?