5 Prinsip Pengasuhan untuk Membangun Karakter Positif Anak

Prinsip utama dalam pola asuh yang efektif adalah membesarkan anak dengan penuh kasih sayang, serta memberikan dukungan, bimbingan, dan menjadi teman yang menyenangkan.

04 Oct 2024 - 12:00
5 Prinsip Pengasuhan untuk Membangun Karakter Positif Anak
Kasih Sayang Orang Tua (Gambar: Alodokter.com)

Suarajatimpost.com - Pola asuh yang baik memiliki peran penting dalam mengembangkan sikap peduli, kejujuran, kemandirian, dan keceriaan pada anak. Dengan pendekatan pengasuhan yang tepat, anak juga dapat didukung untuk meningkatkan kecerdasannya sekaligus dilindungi dari kecemasan, depresi, pergaulan bebas, serta penyalahgunaan alkohol dan narkoba.

Prinsip utama dalam pola asuh yang efektif adalah membesarkan anak dengan penuh kasih sayang, serta memberikan dukungan, bimbingan, dan menjadi teman yang menyenangkan. 

Pola Asuh untuk Membentuk Karakter Positif pada Anak

Berikut adalah lima prinsip pengasuhan yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk membantu membentuk karakter positif pada anak:

1. Menjadi Panutan yang Baik 
Orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak. Jika ingin anak memiliki karakter positif, tunjukkan perilaku yang diharapkan, seperti selalu berkata jujur, berperilaku baik, dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Selain itu, ajarkan juga gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, menyikat gigi setelah makan, dan membuang sampah pada tempatnya.

2. Hindari Memanjakan Anak  
Untuk mencegah anak menjadi manja, orang tua harus bijak dalam memenuhi permintaan mereka. Misalnya, jangan penuhi keinginan anak ketika ia merengek ingin menonton televisi di waktu tidur atau meminta sesuatu yang tidak perlu.

Meskipun disiplin penting, hindari memarahi atau memukul anak saat ia berbuat kesalahan. Sebaliknya, tegurlah dengan lembut tetapi tegas, dan berikan penjelasan ketika anak melakukan kesalahan. Jangan lupa untuk memuji mereka saat melakukan hal yang baik.

3. Luangkan Waktu untuk Anak Setiap Hari 
Anak bisa berperilaku buruk untuk menarik perhatian orang tua. Oleh karena itu, meskipun sibuk, luangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupan anak. Ini tidak berarti harus selalu bersamanya, tetapi dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah, atau berbincang sebelum tidur tentang aktivitas harian mereka.

4. Dorong Kemandirian pada Anak  
Mengajarkan kemandirian bisa dilakukan dengan memberi anak kepercayaan dan kesempatan. Contohnya, ajarkan mereka untuk merapikan mainan dan tempat tidur sendiri atau menyiapkan bekal sekolah. Saat anak memasuki usia remaja, dukung mereka dalam menyelesaikan masalah pribadi melalui diskusi dan arahan. Ingatlah, belajar mandiri tidaklah mudah, jadi tunjukkan apresiasi dan kasih sayang terhadap usaha mereka, dan hindari membandingkan mereka dengan anak lain.

5. Tentukan Peraturan Rumah dan Jelaskan Alasannya  
Menerapkan peraturan di rumah membantu anak belajar mengendalikan diri dan membedakan perilaku baik dari buruk. Saat menetapkan peraturan, penting untuk menjelaskan alasannya, seperti menghemat listrik atau menghindari penggunaan gadget yang berlebihan untuk kesehatan.

Menjaga konsistensi dalam menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan ini memang tidak mudah, terutama karena setiap orang tua memiliki keterbatasan waktu dan tenaga. Namun, usahakan untuk tetap konsisten. Selain itu, ingatlah bahwa lingkungan dan usia anak dapat memengaruhi perilakunya, sehingga terapkan pola asuh yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak.

Jika menghadapi kesulitan dalam menerapkan prinsip-prinsip ini, orang tua dapat berdiskusi dengan orang tua lain, anggota keluarga, atau guru. Jika perlu, konsultasikan juga dengan psikolog untuk mendapatkan saran yang lebih tepat sesuai dengan kondisi orang tua dan anak. (**)

Sumber: alodokter.com
Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow