2 Jenis Makanan Takjil Kota Batu Terindikasi Mengandung Boraks
Temuan senyawa pengawet makanan berbahaya ini ditemukan pada jenis makanan ringan seperti sempol dan cilok. Ini ditemukan 2 jenis dari 48 sampel makanan dari 35 pedagang yang tersebar di pasar takjil 3 kecamatan Kota Batu.
Kota Batu, SJP - Pemerintah Kota Batu melalui Dinkes yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar-pasar takjil di berbagai titik selama Ramadan, dari 48 sampel makanan dan minuman (mamin) yang diperiksa terdapat 2 jenis makanan takjil diduga mengandung boraks.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Batu Monika Kartikaning Fajar Ain menjelaskan pada Jumat (29/4/2024) bahwa kepastian kandungan boraks dalam takjil itu masih memerlukan tes lab terlebih dahulu.
"Temuan senyawa pengawet makanan berbahaya ini ditemukan pada jenis makanan ringan seperti sempol dan cilok. Ini ditemukan 2 jenis dari 48 sampel makanan dari 35 pedagang yang tersebar di pasar takjil 3 kecamatan Kota Batu," urainya.
Sebagai tindak lanjut, kata Monika saat ini masih dalam bentuk persuasif melalui edukasi pedagang dan pembinaan dan menegaskan kepada masyarakat agar tetap waspada dengan keamanan pangan takjil sebelum membeli.
Terlebih temuan ini masih bersifat dugaan, maka pihaknya hanya melakukan edukasi dan pembinaan terhadap para pedagang terkait bahaya penambahan bahan kimia berbahaya pada makanan.
Monika menerangkan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan takjil ini penting dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Ini dilakukan agar tidak terjadi kejadian tak diinginkan seperti keracunan makanan yang dapat mengakibatkan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan.
''Tapi sekali lagi perlu kita pastikan dulu. Dari BPOM sendiri juga masih menunggu hasil uji lab mikro. Untuk terduga penjual makanan ini kita edukasi sementara dan kita tempeli stiker pembinaan sambil kita nunggu hasil uji lab,'' pungkasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?