Waspada, Musim Hujan Identik dengan Penyakit Leptospirosis! Ini Cirinya

Probolinggo, SJP - Masuki musim hujan, ada kewaspadaan tersendiri terhadap salah satu penyakit.

Salah satunya, adalah leptospirosis yang seringkali datang mengancam ketika hujan deras, apalagi di kawasan permukiman.

Bahkan jika disepelekan, leptospirosis bisa membuat nyawa manusia terancam.

Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang dapat menular dari hewan ke manusia. 

Bakteri Leptospira sp. dapat ditemukan di air, tanah, dan air limbah yang terkontaminasi dengan urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus.

Sebab pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri dari terjangan air.

Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.

Penularan leptospirosis dapat terjadi melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi. 

Bakteri Leptospira sp, dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka, selaput lendir, atau melalui mata.

Gejala leptospirosis biasanya muncul dalam 2-14 hari setelah terpapar bakteri. 

Gejala awal leptospirosis mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. 

Leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti Gagal ginjal, Hepatitis, Ensefalitis, Gagal jantung, Pneumonia bahkan hingga kematian.

Biasakan hidup sehat dan sering cuci tangan 

Agar terhindar dari Leptospirosis, ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni menjaga kebersihan agar tak ada tikus berkeliaran, tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka.

Langkah lainnya, memakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir. 

Kemudian, segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil. (*)

Editor: Queen Ve