Wanita Surabaya Tertipu Investasi Bodong Skin Care Rp 60 Juta
Dugaan penipuan berkedok investasi skin care dengan modus operandi top up saldo dan perintah tranfer uang hingga timbul kerugian mencapai Rp 60 juta.
Surabaya, SJP - Hanaa Septiana (29), seorang wanita muda di Surabaya, menjadi korban dugaan penipuan berkedok investasi skin care dengan modus operandi yang rumit dan kerugian mencapai Rp 60 juta, Jumat (21/6).
Awalnya, Hanaa diundang oleh Amelia melalui akun media aplikasi chat WhatsApp untuk bergabung dalam sebuah grup bernama "Komisi Dadakan 5" guna percakapan lewat nomor 0815425303798.
Hana menceritakan grup tersebut menggunakan foto profil Somethinc Beauty Haul, merek skin care lokal ternama, yang membuatnya tertarik karena sering menggunakan produk tersebut.
Dalam percakapan chat WA, Amelia menjanjikan komisi kepada Hanaa untuk membuat channel atau akun di website www.somethinc.info.
Tergiur dengan tawaran tersebut, Hanaa mengikuti instruksi Amelia dan mendapatkan komisi Rp 45.000 setelah menyelesaikan tugas yang diperintahkan.
"Komisi tersebut benar-benar cair setelah saya memberikan data lengkap, termasuk nama rekening dan bank," terangnya.
Selanjutnya, Hana diminta untuk menghubungi Mbak Pratita Irawan berpindah ke akun percakapan aplikasi Telegram.
Didalamnya, nama disebut atas nama Mbak Pratita memberikan tugas kepada Hana untuk transfer sebesar Rp 50.000 - Rp 100.000 secara bertahap dengan dalih untuk membuat situs website Somethinc.Info agar terlihat ramai transaksi. Uang itu harus ditransfer ke Bank CIMB Niaga dengan nomor rekening 707754060000 atas nama Ananda Putra R.
"Mbak Pratita meminta saya untuk transfer uang dengan dalih untuk membuat website Somethinc.Info agar terlihat ramai transaksi. Lalu saya mentransfer dan mendapatkan komisi yang meningkat," kilasnya.
Transfer dana transaksi awal mendapatkan komisi yang meningkat dari Rp 300.000 menjadi Rp 522.000, dengan keuntungan bersih Rp 277.000," ulas Hana.
Selanjutnya, Hana diberikan tugas serupa oleh Mbak Yeni Puspita lewat akun Telegram untuk transfer bertahap dari Rp 1 juta hingga Rp 4 juta.
Kemudian, "Tertulis di website, saldo dan komisi saya tertulis sebesar Rp 5.680.000. Namun, saya tidak dapat menariknya karena tugasnya belum selesai," Beber Hana.
Lalu, Hana pun menyelesaikan tugas kedua dan ketiga hingga bisa transfer Rp 11 juta, dan saldonya bertambah menjadi Rp 18,4 juta. Namun, Hana tetap tidak bisa menarik uangnya.
Dari itu Hana mulai janggal dan curiga dengn meng-capture (ambil gambar tangkapan layar) gawai lewat akun di website Somethinc.Info ternyata bertuliskan posisi jumlah angka kredit berkurang dari 100,00 menjadi 90.00 dengan akun bertuliskan hanaasprject.
Dari petunjuk percakapan yang dari awal diarahkan oleh Yeni Puspita. Alhasil, penarikan Rp 100 juta pun tidak bisa dilakukan karena "kesalahan administrasi", sebut Hana .
Tak berhenti disitu, Hana justru disuruh transfer lagi hingga totalnya mencapai Rp 60 juta. Tetap saja, angka kredit dimaksud admin dalam perintah percakapan tidak bertambah dan Hana diminta transfer lagi, bahkan sampai Rp 20 juta.
"Alasannya pun sama, harus transfer Rp 60 juta terlebih dahulu," urai Hana menerangkan dengan tunjukkan bukti percakapan akun telegram gawai (alat komunikasi selluler) pribadinya.
Diakhir cerita Hana tersadar bahwa ini adalah penipuan dan langsung melapor ke Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, melalui kutipan laporan Hana yang juga sebagai wartawan media online Tempo konfirmasi kepada Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce dengan jawaban segera di cek.
"Nanti saya cek, mohon maaf saya masih ibadah haji," cetus Kapolrestabes Surabaya saat dikonfirmasi laporan dugaan penipuan.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?