Usai Yadnya Kasada, 8 Pikap Sampah Diangkut dari Laut Pasir Bromo

Pada pembersihan kali ini, relawan menyisir sampah sampai ke bibir kawah. Agar lingkungan Bromo kembali bersih dan tidak tercemar dengan kotoran. Baik itu plastik maupun organik.

23 Jun 2024 - 20:00
Usai Yadnya Kasada, 8 Pikap Sampah Diangkut dari Laut Pasir Bromo
Sedikitnya delapan unit pikap penuh sampah, sisa perayaan yadnya kasada kemarin. (Untung/SJP)

Kabupaten Probolinggo, SJP - Usai perayaan Yadnya Kasada, tim gabungan Forum Sahabat Gunung, TNI, Polri, TNBTS, relawan dan warga Tengger, bahu membahu membersihkan sampah yang ditinggalkan selama perayaan berlangsung.

Sedikitnya delapan unit pikap terisi penuh sampah. Sampah tersebut, dipungut relawan dari kawasan laut Pasir Bromo.

Onggat Gebze, salah seorang relawan Forum Sahabat Gunung menyebut, sampah tersebut hasil dari penyisiran dan sapu bersih.

“Dari kawasan Cemoro Lawang, di titik 7 punden, anak tangga menuju kawah Bromo, sampai di area sekitar bibir kawah Bromo sisi dalam,” ujar lelaki yang akrab disapa Cak Untung ini, Minggu (23/06).

Area Kawah Bromo sisi dalam, merupakan salah satu konsentrasi kegiatan warga selama Yadnya Kasada kemarin.

Selama perayaan Yadnya Kasada, masyarakat setempat membawa sesaji yang dilarung ke dalam kawah.

Di bibir kawah bagian dalam, terdapat sekelompok warga yang 'marit'. Atau mengumpulkan sesaji yang sudah dilemparkan oleh warga Tengger.

Hal itu dipercaya menjadi berkah tersendiri bagi warga yang mengumpulkannya. Sehingga terdapat beberapa bagian sesaji yang dibuang begitu saja, menjadi sampah. Seperti pembungkus makanan, plastik, dan lain sebagainya.

Pada pembersihan kali ini, relawan menyisir sampah sampai ke bibir kawah. Agar lingkungan Bromo kembali bersih dan tidak tercemar dengan kotoran. Baik itu plastik maupun organik.

“Kalau berapa tonnya kami tidak bisa pastikan, yang jelas delapan unit pikap itu penuh semua,” tambahnya.

Selanjutnya, sampah-sampah tersebut dibuang ke lokasi pembuangan sampah. Proses pembersihan sendiri, dilakukan secara manual. Gotong-royong warga Tengger dan seluruh elemen yang berkaitan dengan Bromo.

Upaya pembersihan sendiri, dilakukan selama dua hari. Yakni hari Minggu 23 Juni dan Senin 24 Juni. Setelahnya, baru kawasan dibuka kembali untuk aktivitas wisata.

Hal ini dilakukan, dalam rangka pemulihan ekosistem dan pembersihan kawasan. Agar tanah Tengger, senantiasa menjadi bersih dan lestari. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow