Update Gempa Taiwan; 1.050 Luka, 52 Hilang

Di kota Hualien, di mana orang-orang yang terjebak di dalam bangunan telah diselamatkan, beberapa orang tidur di luar rumah semalaman ketika lebih dari 300 gempa susulan mengguncang wilayah tersebut, membuat warga ketakutan.

04 Apr 2024 - 05:30
Update Gempa Taiwan; 1.050 Luka, 52 Hilang
Kondisi salah satu gedung di Taiwan yang diguncang gempa (reuters/SJP)

Hualien, SJP - Jumlah warga terluka akibat gempa berkekuatan 7,2 skala Richter di Taiwan timur meningkat melewati 1.000 orang pada Kamis (4/4), meskipun jumlah korban tewas tetap stabil di angka sembilan.

Departemen pemadam kebakaran Taiwan mengatakan jumlah korban luka telah mencapai 1.050 orang, sehingga jumlah total orang hilang sebanyak 52 orang.

Belasan dari hampir 50 pekerja hotel dalam perjalanan menuju sebuah resor di Taman Nasional Taroko telah ditemukan.

Pemadam kebakaran mengatakan kelompok itu terjebak di jalan raya lintas pulau yang melintasi jurang yang menghubungkan Hualien dengan pantai barat Taiwan dan merupakan tujuan wisata populer.

Video tersebut menunjukkan rekaman drone yang memperlihatkan beberapa pekerja hotel, bersama dengan orang lain, melambai dari pinggir jalan, dan bagian belakang minibus yang hancur juga terlihat jelas.

Kelompok lain yang terdiri dari 26 pekerja juga ditemukan, tambahnya.

Pada Kamis pagi, sebuah helikopter menyelamatkan enam orang yang terjebak di area pertambangan, begitu rilis yang diterima kantor berita Reuters.

Rilis juga sebut jalur kereta api ke Hualien dibuka kembali lebih cepat dari jadwal pada hari Kamis, meskipun satu stasiun pedesaan di utara kota Hualien masih ditutup karena kerusakan.

Di kota Hualien, di mana orang-orang yang terjebak di dalam bangunan telah diselamatkan, beberapa orang tidur di luar rumah semalaman ketika lebih dari 300 gempa susulan mengguncang wilayah tersebut, membuat warga ketakutan.

Seorang wanita, 52 tahun, bernama Yu, mengatakan dia masuk ke tenda di lapangan olahraga yang digunakan sebagai tempat berlindung sementara pada Rabu malam karena dia terlalu takut untuk tidur di apartemennya, yang dia gambarkan sangat kacau.

"Gempa susulannya sangat mengerikan. Tidak henti-hentinya. Saya tidak berani tidur di dalam rumah," ujarnya.

Gempa bumi, yang terkuat dalam 25 tahun, terjadi pada Rabu pagi ketika orang-orang bersiap untuk berangkat kerja dan sekolah, berpusat di wilayah timur Hualien yang sebagian besar merupakan wilayah pedesaan dan berpenduduk jarang.

Gedung-gedung juga berguncang hebat di ibu kota Taipei, namun kerusakan dan gangguan yang terjadi tidak terlalu parah. (**)

Sumber: Reuters

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow