Pegiat Lintas Agama Se Malang Raya Kumpul Di UMM

Kehidupan sosial yang memiliki potensi persoalan, ketegangan, konflik, bahkan perang atas nama agama atau 'dibungkus' atas nama agama, padahal itu sesungguhnya merupakan konflik ekonomi dan politik sehingga menimbulkan ketegangan.

07 Sep 2024 - 15:30
Pegiat Lintas Agama Se Malang Raya Kumpul Di UMM
Forum Komunikas Umat Beragama (FKUB) se Malang Raya adakan diskusi di UMM Malang, Sabtu 7/9/2024. (Hafid/SJP)

Kota Malang, SJP — Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) atau Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) adakan diskusi bersama, bertempat di GKB IV Lantai 1 Kampus III UMM Jalan Raya Tlogomas, Sabtu (7/9)

Agenda ini dihadiri peserta dari pegiat lintas agama se Malang Raya guna berdiskusi untuk menyelaraskan suasana damai, harmoni, serta kasih sayang antar umat beragama.

Guru besar Fisip UMM Prof Wahyudi Winarjo mengatakan bahwa alasan diadakannya forum diskusi itu adalah untuk membangun jaringan pegiat lintas agama dengan harapan dari hasilnya nanti kita dapat memberikan spirit perjuangan untuk terus merajut persaudaraan sejati.

Kemudian dapat membangun jaringan pegiat lintas agama dan kepercayaan dan tentunya tetap bersinergi dengan semua pihak, khususnya pemerintah untuk senantiasa mendukung eksistensi FKAUB dan FKUB.

Menurutnya ada alasan mengapa ia berinisiatif untuk menyelenggarakan agenda ini termasuk berbagai macam agama di Indonesia sehingga dibutuhkan komunikasi aktif didalamnya.

"Alasannya, karena realita kehidupan, bahwa masyarakat Indonesia yang heterogen, dan plural, sehingga meniscayakan perbedaan, yang mana dalam level tertentu, kita belum siap atas perbedaan yang ada. Ketidaksiapan itu diantaranya berupa kemunculan intoleransi, diskriminasi, hate speech, bullying," urai Prof Wahyu kepada Suarajatimpost.com.

Ia melanjutkan bahwa kehidupan sosial yang memiliki potensi persoalan, ketegangan, konflik, bahkan perang atas nama agama atau 'dibungkus ' atas nama agama, padahal itu sesungguhnya merupakan konflik ekonomi dan politik sehingga menimbulkan ketegangan.

"Maka, secara kodrati kita ingin hidup dalam suasana yang damai, harmoni, dan kasih sayang. Suasana semacam ini tidak bisa datang sendiri, tapi harus ada upaya terorganisir, diantaranya adalah melalui Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) dan/atau Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)," kata Guru besar Fisip UMM ini.

Dalam tema 'Konseptualisasi Model Kerukunan Umat Beragama' kali ini, juga ditemukan pengalaman menarik di kehidupan nyata dari para pegiat.

Masing masing pegiat lintas agama dan kepercayaan, ternyata memiliki Best practice dalam menjalin kerukunan sesuai ruang dan waktu yang mereka miliki.

"Ada yang membentuk Kampung Kerukunan Umat Beragama, Kampung Moderasi, serta ada pula yang bercerita tentang perjuangannya dalam memberikan rekomendasi pendirian tempat ibadah," pungkasnya.

Agenda tersebiut dihadiri kurang lebih 29 pegiat lintas agama se Malang Raya yang outputnya mendatang bakal diterbitkan menjadi buku ber ISBN dibawah naungan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). 

Oleh sebab itu maka para peserta diperkenankan menulis artikel, baik secara individual maupun kelompok dengan menyertakan identitas diri nama dan foto.

Setelah buku (kumpulan tulisan peserta) terbit, maka akan dikirimkan ke alamat rumah peserta masing-masing. Bahkan kedatangan peserta FGD dan karya tulisannya akan diberikan reward berupa insentif.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow