MPD Gelar Dialog Publik Undang Bapaslon Walikota Malang. Ini Kata Pakar

Mestinya acara seperti ini tidak hanya digelar seperti ini, bisa di balai desa atau tempat lainnya, artinya semakin banyak ruang publik, maka publik akan semakin tahu siapa yang yang bakal dipilih.

07 Sep 2024 - 13:30
MPD Gelar Dialog Publik Undang Bapaslon Walikota Malang. Ini Kata Pakar
Agenda Malang Peduli Demokrasi (MPD) Dialog Publik di Mifeng Kopitiam Ijen Kota Malang (Hafid/SJP)

Kota Malang, SJP – Malang Peduli Demokrasi (MPD) gelar agenda dialog publik mengundang bakal Paslon Walikota Malang di Mifeng Kopitiam Ijen Kota Malang, Jumat (6/9) malam.

Sejumlah pakar diundang sebagai panelis dalam acara tersebut yakni Dr (Can) Ir George da Silva, Prof Dr Wahyudi Winarjo, Dr Djuni kemudian ada Dr Ya'qud Ananda Gudban serta Dr Nuruddin Hady.

Menurut Prof Dr Wahyudi Winarjo, agenda perdana dalam ruang publik yang mengundang kandidat Paslon serta pakar sebagai panelis itu merupakan ruang untuk mengetahui sejauh mana para Paslon mengemukakan buah pikiran jelang Pilkada 2024 beberapa bulan mendatang.

"Yang pertama Ini adalah ruang publik yang modern kalau tradisional kan warung kopi, cangkurakan di pos. Ini ruang publik modern di satu rumah makan atau kafe. Saya kira ini menjadi suatu tempat yang tak hanya mendengarkan menyampaikan pikirannya, tindakannya tanpa mendapat tekanan atau pressure atau tanpa takut megungkapkan semuanya itu. Jadi orang memiliki kebebasan," ucapnya kepada Suarajatimpost.com, Sabtu (7/9).

Menurutnya agenda seperti ini digagas oleh tokoh namanya Jurgen Habermas dimana dalam teorinya yaitu "Publik Sphere" tentang tindakan komunikatif action.

Ia juga katakan jika ruang publik seperti itu bisa terus di selenggarakan apalagi pilkada juga sudah semakin dekat.

"Untuk yang terkait Pilkada ini tentunya punya fungsi agar Paslon Wali Kota dan Wakilnya visinya misinya gagasannya, rencananya, keinginannya jika ia nanti menjadi wali kota," kata Guru besar Fisip UMM tersebut.

Tentunya, lanjut ia, untuk publik ini akan menjadi konsideran atau pertimbangan untuk mengetahui Visi Misi, profil yang nanti disodorkan kepada penyelenggara Pilkada yaitu KPU.

Sebagai salah satu panelis dalam agenda dialog publik itu ia menggambarkan bahwa harapannya nanti bakal ada kontrak sosial terhadap publik.

"Disisi lain ini sebetulnya mimbar secara sosiologis bisa terjadi kontrak sosial antara Paslon dengan publik yang hadir dalam kesempatan kali ini, mestinya acara seperti ini tidak hanya digelar seperti ini, bisa di balai desa atau tempat lainnya, artinya semakin banyak ruang publik, maka publik akan semakin tahu siapa yang yang bakal dipilih," tandasnya.

Sementara itu menurut Koordinator MPD Imam Muslich, bahwa ruang dialog publik seperti ini pernah dilakukan 5 tahun lalu.

"Sebenarnya 5 tahun yang lalu kita melaksanakan acara seperti ini saat ini baru dilaksanakan lagi," ucapnya Muslich.

Harapannya bakal Paslon seperti Anton, Wahyu, dan Heri Cahyono Mas Wahyu jadi mencerdaskan masyarakat untuk mengetahui kualitas dari calon yang dipilihnya.

"Saya yakin masyarakat saat ini ada sebagian yang punya calon ada sebagian pula yang tidak punya calon, yang tidak punya calon tidak berharap dengan acara ini bisa mengenal calon itu gitu ya," urainya.

Ia juga ingin menyampaikan beberapa keinginannya menyampaikan kepada para paslon untuk concern terhadap permasalahan yang ada di Kota Malang.

"Ada banjir, macet, parkir dan sampah. Itu empat hal yang harus diselesaikan oleh pemimpin siapapun nanti," katanya.

Muslich berharap siapapun yang jadi pemimpin nanti mudah berkomunikasi terhadap masyarakat, khususnya Kota Malang.

"Pemimpin itu yang mudah berbicara dengan siapapun yang mudah berbagi dengan siapapun yang mudah dikritisi dengan oleh siapapun nggak mangkelan nggak muring-muringan itu yang penting komunikasi dengan masyarakat ini yang perlu di perkuat," pungkasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow