Upah Tak Dibayar, Pekerja Labrak Kontaktor PT Platinum Cemerlang Indonesia Jombang
Puluhan pekerja keamanan kegiatan pengurukan lokasi pembangunan PT Platinum Cemerlang Indonesia di Dusun Braan, Desa atau Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang labrak kontaktor pengurukan.
Kabupaten Jombang, SJP - Puluhan pekerja keamanan kegiatan pengurukan lokasi pembangunan PT Platinum Cemerlang Indonesia di Dusun Braan, Desa atau Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang labrak kontaktor pengurukan.
Pekerja keamanan meminta Direktur CV Rahayu, Mohamad Amir Mahmud selaku kontraktor pekerjaan Pengurukan Padat Vibro, untuk membayar gaji kepada pekerja yang belum dibayarkan.
Termasuk harus membayarkan dana kompensasi untuk puluhan warga sekitar atas kegiatan pengurukan.
Kapolsek Bandarkedungmulyo, AKP Sulianto membenarkan telah hadir untuk menengahi permasalah di antara dua belah pihak yang mengadakan pertemuan.
"Kubu Pak Jatmiko yang mewakili warga seputar terdampak berdirinya perusahaan serta kontraktor tanah uruk di pabrik PT Platinum," kata AKP Sulianto kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).
AKP Sulianto menyampaikan memang ada solusi dari pertemuan tersebut, yakni pihak pemborong Pak Amir dan Komar harus menyelesaikan hitung - hitungan pada hari ini (5/3). Hitungan pembayaran dari tangga 22 Februari sampai tanggal 2 Maret 2024.
"Terkait angka pekerjaan, upah pekerja, kompensasi warga sekitar terdampak tanah uruk, total Rp 49 jutaan," ujarnya.
Sementara itu, Jatmiko perwakilan warga pekerja maupun terdampak proyek mengatakan, warga pekerja dan terdampak kegiatan proyek sekitar 40 orang.
"Sekitar kekurangan belum terbayar, yang nilainya sekitar Rp 49 juta, untuk pekerja sekitar Rp 32 juta belum terbayar," terangnya.
Cukup disayangkan jika PT Paltinum Cemerlang Indonesia menunjuk salah satu kontraktor tidak mampu pada porsi kontraktornya.
Karenanya sejak awal proses pengerjaan, pihak kontraktor kerap berbenturan sosial dengan masyarakat.
"Kontraktor ini saudara Amir Direktur CV Rahayu tidak pernah menyelesaikan kewajibannya yang sudah disepekati oleh warga," bebernya.
Informasi di lapangan, warga berniat menutup aktivitas kegiatan pengurukan dan konstruksi jika pihak CV Rahayu tidak segera membayar gaji pekerja. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?