Transfer Knowledge Mahasiswa MSIB: Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede Siap Jadi Lokasi Eduwisata

Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede dipersiapkan untuk bisa jalankan program paket edukasi wisata (Eduwisata) urban farming secara mandiri oleh warga setempat.

29 Jun 2024 - 19:45
Transfer Knowledge Mahasiswa MSIB: Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede Siap Jadi Lokasi Eduwisata
Nessa Septiona memimpin kegiatan Transfer Knowledge oleh mahasiswa MSIB kepada warga Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Mengakhiri masa baktinya, Mahasiswa program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) batch 6 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, melaksanakan kegiatan Transfer Knowledge kepada warga Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, Surabaya.

Kampung ini merupakan salah satu lokasi yang menjadi tempat magang divisi Marketing & Promotion (Marpo) Eduwisata Pertanian selama 1 semester, atau kurang lebihnya selama 6 bulan sejak Februari lalu.

Nessa Septiona, salah satu mahasiswa MSIB divisi Marpo yang menjadi PIC kegiatan Transfer Knowledge menjelaskan, kegiatan ini ditujukan agar warga setempat bisa melanjutkan capaian selama masa magang secara mandiri dan berkelanjutan.

"Ini merupakan kegiatan penutupan magang, dan segala capaian selama masa bakti ingin kami serahterimakan kepada warga agar mereka bisa terus aktif meski tanpa kehadiran kami," terang Nessa, Sabtu (29/6).

Salah satu capaian yang dimaksud ialah program paket edukasi wisata (Eduwisata) urban farming, yakni program yang menjadikan wilayah kampung sebagai sarana wisata edukatif tentang pentingnya pengolahan sampah dan ketahanan pangan di area perkotaan.

"Sebagai divisi Marpo, selama magang kita telah memberikan pengajaran kepada warga tentang bagaimana caranya membranding dan mempromosikan kampung mereka," ujar mahasiswi Universitas Brawijaya, jurusan Ilmu Komunikasi itu.

"Di kegiatan ini kita beri pembekalan pamungkas, yang mencakup materi teknik videografi serta fotografi, editing menggunakan aplikasi Capcut dan Canva, hingga tata cara membuat konten yang menarik di sosial media Instagram," sambungnya.

Nessa merasa program MSIB merupakan pengalaman yang berharga, dimana ia bersama timnya tidak hanya melatih hard dan softskill mereka saja, namun bisa berinteraksi langsung dengan warga yang membuat mereka merasa memiliki ayah dan ibu baru.

"Jadi saya harap Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede dan kampung binaan lain yang menjadi lokasi magang bisa terus semangat untuk mengembangkan potensinya masing-masing," harap Nessa mewakili teman-temannya.

Anggota tim Marketing & Promotion Eduwisata Pertanian Perkotaan MSIB Batch 6 sendiri meliputi:

  1. Nessa Septiona (Ilmu Komunikasi - Universitas Brawijaya)
  2. Veronika Za Roulina (Agribisbis - Universitas Udayana)
  3. Sean Abraham Lendeng (Bisnis Digital - Politeknik Negeri Bali)
  4. Alya Raghina Meiyanti (Agribisnis - Universitas Brawijaya)
  5. Muh. Rifqy Hasbullah (Ilmu Komunikasi - Universitas Ciputra)
  6. Septinia Banderas (Pariwisata - Politeknik Negeri Banyuwangi)
  7. Dwi Oktavia (Ilmu Komunikasi - Universitas Trunojoyo)
  8. Theresia Rianitika (Pariwisata - Universitas Ciputra)

Sementara itu, Aseyan selaku ketua Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede secara tegas mengatakan, Kampung yang ia pimpin siap untuk melanjutkan program Eduwisata yang telah dikembangkan bersama dengan teman-teman mahasiswa divisi Marpo MSIB.

"Malam ini kita seakan kehilangan sosok seorang anak, meski begitu saya yakin Kampoeng Pintar siap untuk konsisten melanjutkan apa yang telah dicapai selama anak-anak MSIB magang disini," tutur Aseyan.

Paket Eduwisata yang telah disiapkan oleh Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede sendiri menawarkan beragam kegiatan menarik, mulai dari edukasi urban farming, pengolahan sampah hingga workshop tusuk jelujur bersama ibu-ibu warga kampung setempat.

"Kita juga menyiapkan beragam suvenir, jadi harapannya saat paket Eduwisata sudah berjalan bisa meningkatkan ekonomi kampung, UMKM berjalan dan terjadi perputaran ekonomi," tandas Aseyan.

Masih dilokasi yang sama, Adi Candra selaku pembina Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede sekaligus salah satu Mentor Marpo Eduwisata Pertanian Perkotaan MSIB Batch 6, memberikan apresiasi luar biasa kepada para mahasiswa juga warga yang terlibat.

"Semua yang menjadi karya bersama akan diserahterimakan pada malam ini, seperti buku panduan eduwisata dan buku panduan lain sebagai ilmu penunjang bagi warga," sebut Adi kepada suarajatimpost.com

Menurutnya, kehadiran Urban Farming seperti yang dilakukan oleh Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede sangatlah krusial, terutama karena lokasinya yang berada di pusat Kota Surabaya yang padat penduduk dan memiliki lahan yang sangat sempit.

"Hampir tidak memungkinkan untuk melakukan pertanian konvensional, namun karena adanya inovasi dan teknologi kita bisa melakukan urban farming," ucapnya.

"Dengan ini kampung tetap bisa melakukan pertanian untuk menghasilkan sayur, buah juga perikanan melalui budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) bahkan lobster air tawar," lanjutnya.

Adi mengakui bahwa komoditas pertanian perkotaan tidaklah banyak, ia merasa masih sulit untuk secara rutin menjual hasil produksi dan lebih bermanfaat untuk konsumsi masyarakat setempat saja sebagai upaya capaian ketahanan pangan.

"Meski begitu, kita masih bisa mengambil peluang melalui paket eduwisata, dengan ini warga setempat bisa mendapatkan pemasukan tambahan tanpa harus menjual hasil produksi secara rutin," ucap Adi.

Adi yang hadir bersama mentor Eduwisata Pertanian Perkotaan lain, yakni Slaviyanti, S.Sos., Ita Trassetyanigsih, S.Sos. dan Yasmin Islamiyah, S.Si karya yang telah dikembangkan oleh mahasiswa MSIB bisa membawa kemakmuran dan kemanfaatan bagi masyarakat. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow