Pemkot Madiun Garap Kawasan Pedestrian, Ini Komentar Warga
Dengan lebar rata rata 3 sampai 4 meter, pedestrian di Kota Pendekar ini, juga dilengkapi jalur untuk penyandang disabilitas, kursi dan payung peneduh, serta tanaman. Sehingga fungsinya bukan hanya sekedar sebagai trotoar bagi pejalan kaki, namun juga sebagai tempat duduk bagi warga untuk bersantai menikmati suasana kota.
Kota Madiun, SJP - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun terus menggarap kawasan pedestrian di sejumlah ruas jalan wilayah Kota Madiun.
Dengan lebar rata rata 3 sampai 4 meter, pedestrian di Kota Pendekar ini, juga dilengkapi jalur untuk penyandang disabilitas, kursi dan payung peneduh, serta tanaman.
Sehingga fungsinya bukan hanya sekedar sebagai trotoar bagi pejalan kaki, namun juga sebagai tempat duduk bagi warga untuk bersantai menikmati suasana kota.
Seperti yang sedang berlangsung saat ini, Pemkot Madiun membangun pedestrian di Jalan Kompol Sunaryo bagian barat, disisi sebelah selatan.
Pedestrian ini akan menghubungkan pedestrian di Jalan Dr. Soetomo, dengan pedestrian Jalan Pahlawan Kota Madiun.
"Ini sedang kita kerjakan yang di Jalan Kompol Sunaryo sisi selatan. Jadi pedestrian ini nanti nyambung semua," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun, Thariq Megah, Senin (18/9/2023).
Dikatakan, pedestrian Jalan Kompol Sunaryo yang dibangun ini, memiliki panjang hampir 180 meter, dengan lebar 3,3 meter.
"Seperti pedestrian lain, disini (Jalan Kompol Sunaryo) nanti juga memakai lantai bermotif batu alam dan memiliki jalur disabilitas. Nanti juga akan ditambahkan pohon dan payung serta kursi taman," lanjutnya.
Sedangkan untuk pengerjaannya, kata Thariq, dimulai dengan memasang box culvert, untuk saluran air, dan dukting kabel bawah tanah.
"Jadi bagian bawah kita pasang box culvert untuk saluran air dan untuk kabel kabel nanti. Dijadwalkan sampai akhir November ini nanti selesai," tambahnya.
Sementara itu salah seorang warga disekitar Jalan Kompol Sunaryo mengaku senang dengan pembangunan pedestrian ini.
Karena selain akan mempercantik Kota Madiun, juga akan banyak warga yang bisa menikmati suasana kota Madiun, sambil duduk di kursi kursi yang telah disiapkan.
"Dulu itu awalnya trotoar biasa dengan paving kotak, lalu dibongkar, diganti paving yang segi enam, habis itu dibongkar ganti keramik. Ini dibuat lebih bagus lagi. Lha nanti dibongkar lagi apa tidak," katanya.
Menanggapi hal itu, kata Thariq, semua disesuaikan dengan model dan perkembangan yang ada saat ini.
"Harapannya, pembangunan yang dilakukan benar benar membawa manfaat bagi masyarakat. Model dan perkembangan saat ini berdeda dengan jaman dulu. Kita ingin yang terbaik bagi masyarakat," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?