Tekan Angka Kemiskinan, Pj Wali Kota Batu Minta OPD Berkolaborasi
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Batu diminta untuk turun ke lapangan dan berpartisipasi dalam intervensi ini, baik dengan melaksanakan program-program yang sudah ada maupun dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing OPD
Kota Batu, SJP - Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, tingkat kemiskinan di Kota Batu mencapai 3,79 persen.
Artinya, sekitar 9.040 penduduk di kota ini dari total populasi sekitar 214.653 jiwa tergolong sebagai masyarakat miskin.
Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Kota Batu merupakan yang terendah di seluruh Jawa Timur.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan, meskipun terendah tetap mengajak semua pihak untuk bersatu dalam upaya mengatasi kemiskinan di Kota Batu.
Dia ingin membangun solidaritas sosial yang kuat untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan membantu mereka yang masih kesulitan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kota Batu, pemerintah rutin memberikan bantuan sosial kepada kelompok penerima manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh wilayah kota," kata dia, Selasa (3/10/2023).
Aries Agung Paewai menjelaskan, para penerima manfaat ini telah terdata dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, sehingga perlu mendapat perhatian lebih untuk memastikan kebutuhan ekonominya tercukupi.
"Kemiskinan ekstrem di Kota Batu disebabkan oleh kesenjangan sosial antara masyarakat kalangan atas dan bawah," ujarnya.
Oleh karena itu dia memaparkan perlu adanya intervensi untuk mengurangi kesenjangan dan mengatasi kemiskinan ini.
"Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Batu diminta untuk turun ke lapangan dan berpartisipasi dalam intervensi ini, baik dengan melaksanakan program-program yang sudah ada maupun dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing OPD," bebernya.
Dia menegaskan berbagai bentuk intervensi, seperti memberikan shodaqoh untuk membantu masyarakat kurang beruntung dengan memberikan makanan bergizi atau bantuan tunai, bisa dilakukan oleh OPD Pemerintah Kota Batu.
"Saya meminta seluruh OPD untuk turun ke lapangan dan berpartisipasi dalam upaya mengatasi kemiskinan ekstrem," paparnya.
Pj Wali Kota membeberkan, meskipun Kota Batu hanya terdiri dari tiga kecamatan dengan total 19 desa dan lima kelurahan, dia percaya dengan keterlibatan seluruh OPD, termasuk swasta yang juga turut serta, kemiskinan ekstrem di kota ini dapat diatasi.
"Saya meminta jajarannya untuk turun ke lapangan agar setiap OPD dapat mengidentifikasi secara langsung situasi masyarakat yang memerlukan bantuan, seperti orang yang kurang beruntung, tidak bisa bekerja, dan sebatang kara di rumah. Dengan demikian, intervensi yang diperlukan dapat segera dilakukan," tegasnya.
Aries Agung Paewai menekankan pentingnya memiliki data yang valid dalam waktu dekat. Tanpa data ini, langkah-langkah konkret tidak dapat diambil.
Setelah data tersedia, Pemerintah Kota Batu bisa mulai mengevaluasi situasi masyarakat dan menentukan jenis bantuan yang diperlukan, tergantung pada kondisi individu.
"Bagi mereka yang masih produktif dan usianya relatif muda, bantuan modal bisa menjadi solusi. Namun, bagi mereka yang sudah janda atau berusia tua, intervensi berkelanjutan dengan bantuan lainnya mungkin lebih cocok," terangnya.
Dia mengingatkan Undang-undang telah menegaskan tugas negara adalah membantu fakir miskin dan anak terlantar.
"Dengan kerjasama dan kepedulian bersama, mengatasi kemiskinan ekstrem di Kota Batu dapat diwujudkan dalam waktu yang lebih singkat tanpa harus menunggu bertahun-tahun," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?