Tampil Tenang dan Merakyat di Debat Publik, Deny Widyanarko Rebut Hati Masyarakat

Atas personal figur yang dibangun pada debat publik pertama itu, Deny Widyanarko-Mudawamah mendapatkan simpati dari masyarakat Kabupaten Kediri.

25 Oct 2024 - 18:29
Tampil Tenang dan Merakyat di Debat Publik, Deny Widyanarko Rebut Hati Masyarakat
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kediri, Deny-Mudawamah dalam debat pertama Pilbup Kediri 2024. (Foto : Novi/SJP)

KEDIRI, SJP - Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kediri telah melakukan debat publik pertama Pilkada 2024 pada Kamis (24/10/2024) malam kemarin. Dalam hal ini, pasangan calon Deny Widyanarko-Mudawamah merasa lega telah melewati tahapan tersebut.

Deny Widyanarko menyampaikan bahwa debat publik tersebut merupakan kesempatan baginya dan Mudawamah untuk memberikan pemahaman secara gamblang kepada masyarakat, terkait program mereka sebagai calon bupati dan wakil bupati Kediri.

Terutama, terkait langkah yang akan mereka lakukan untuk menjalankan program pembangunan dusun senilai Rp 300 - Rp 500 juta per dusun per tahun. Dalam pemaparannya, pasangan calon yang diusung Partai NasDem dan PKB itu menunjukkan komitmen sebagai pemimpin yang berintegritas.

Tidak hanya menjelaskan tentang langkah pembangunan dusun nantinya, sebagai calon pemimpin, Deny juga menyampaikan bentuk tanggung jawabnya jika nanti ketika dia terpilih menjadi Bupati Kediri dan program tersebut tidak berjalan.

"Kami sampaikan, jika program pembangunan dusun itu dalam 2 tahun tidak berjalan, maka kami siap mundur sebagai kepala daerah. Komitmen ini kami ambil sebagai cerminan seorang pemimpin harus memiliki integritas," kata Deny, Jumat (25/10/2024).

"Komitmen tersebut telah kami lakukan dan disepakati dengan pembubuhan tanda tangan kontrak politik bersama masyarakat pada saat melakukan sambang dusun," sambungnya.

Putra daerah asli Kediri itu mengaku, setelah menuntaskan debat publik pertama kemarin, dia dan Mudawamah akan terus melanjutkan kegiatan sambang dusun. Menurutnya, hal itu penting, sebagai upaya untuk benar-benar menggali berbagai permasalahan yang terjadi di tingkat bawah.

Pria kelahiran Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri itu menilai, jika peran pemerintah dalam mengimplemantasikan kebutuhan masyarakat seringkali tidak tepat sasaran dan tepat guna.

"Seringkali sesuatu yang dikatakan baik di atas belum tentu baik dan tepat di bawah. Misalnya petani dibantu pemberian bibit namun di bawah tidak sesuai dengan speknya, sehingga petani pada saat menanam tidak memperoleh hasil yang cukup maksimal," papar Deny memberi contoh.

"Begitu juga dengan UMKM yang banyak dibantu namun kurang adanya pendekatan dari petugas, maupun peran pemerintah untuk bisa mengajak dan memberikan solusi bagaimana pelaku UMKM ini dapat naik kelas," tambahnya.

"Oleh karena itu, dalam hal ini perlunya kehadiran figur seorang pemimpin daerah untuk turun langsung dan menemui masyarakat, menyerap aspirasi-aspirasi mereka sesuai dengan kebutuhan mereka, dan itu akan saya lakukan ke depan jika saya terpilih," tandas Deny.

Sementara itu, pada debat publik pertama di Hall Insumo Kediri Convention Centre (IKCC) kemarin, pasangan calon bupati dan wakil bupati Kediri nomor urut 1 itu tampil cukup tenang.

Deny yang memiliki pengalaman sebagai pengusaha dan Mudawamah yang menjabat sebagai Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kediri, dinilai cukup visioner dalam menyikapi sejumlah pertanyaan maupun materi debat yang telah disusun oleh para panelis.

Menggunakan bahasa orang awam atau lebih merakyat, mereka terdengar cakap dan realistis dalam menyampaikan sejumlah paparan dan gagasan pemikiran berdasarkan pengalaman, juga pengetahuan mengenai sekelumit permasalahan yang terjadi di tingkat bawah dari hasil kegiatan sambang dusun.

Atas personal figur yang dibangun pada debat publik pertama itu, Deny Widyanarko-Mudawamah mendapatkan simpati dari banyak masyarakat Kabupaten Kediri. Salah satunya Sunaryo, warga asli Kabupaten Kediri yang menyebut pasangan calon nomor urut 1 itu sebagai cerminan pemimpin yang merakyat.

"Itu bisa dilihat dari cara Pak Deny berbicara terkesan kalem, dan menggunakan gaya bahasa yang merakyat, sehingga masyarakat sangat mudah memahaminya," aku Sunaryo.

"Pola berpikirnya cukup visioner untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang saat ini tengah dihadapi oleh masyarakat," imbuhnya. (*)

Editor: Rizqi ArdianĀ 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow