Tak Sampai 1 Tahun, Kasus Bullying Kota Batu Naik

Kota Batu, SJP - Belum memasuki setahun penuh, kasus bullying (perundungan) di Kota Batu naik secara signifikan yakni dengan 8 peristiwa.

Hal ini disimpulkan oleh Ketua RPPAI Kota Batu Fuad Dwiyono yang berdasarkan data Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) Kota Batu yang mencatat pada tahun lalu kasusnya yang mencapai 6 peristiwa.

“Jumlah kasus perundungan di Kota Batu naik jumlahnya. Tahun ini baru menginjak 6 bulan saja sudah sekitar 8 kasus dan kasus fatal sampai meninggal kemarin,” ungkapnya Rabu (19/6/2024).

Menurutnya, dari catatan yang terhimpun terdapat total 40 kasus yang didominasi kekerasan seksual dan KDRT, sedangkan bully tercatat 6 kasus.

Sedangkan untuk tahun ini angka kekerasan seksual terbilang menurun meskipun kasus bully yang naik. Peristiwa perundungan itu sendiri kebanyakan terjadi di lingkungan sekolah, yang dilakukan siswa tingkat SD dan SMP.

"Rata-rata bullying berawal dari bercanda berlebihan, kemudian dengan kata-kata atau verbal kemudian melakukan tindakan fisik hingga kekerasan. Biasanya dari nama orang tua yang dijadikan bahan ejekan," imbuhnya. 

Ia juga menilai terjadinya bullying juga salah satu faktor pendorongnya yakni latar belakang keluarga terhadap kepedulian apa yang telah dilakukan atau dialami oleh anak-anaknya.

Hal ini berkaca dari kasus yang dialami RKW korban meninggal dari salah satu murid SMPN di Kota Batu yang meninggal karena dikeroyok teman-teman sekolahnya akhir bulan Mei 2024 lalu.

"Oleh sebab itu, kami berharap orang tua dapat memberikan contoh dan pengawasan pada anak-anaknya. Terlebih pengawasan terhadap gadget seperti memberikan filter pada tontonan anak-anak," pungkasnya. (*)

Editor; Rizqi Ardian