Sumur Jobong, Warisan Sejarah Tersembunyi di Surabaya yang Menjadi Daya Tarik Wisata

Surabaya, kota metropolitan yang terkenal dengan kemajuan ekonomi dan urbanisasi, menyimpan sisi sejarah yang tak kalah menarik.

14 Dec 2024 - 12:00
Sumur Jobong, Warisan Sejarah Tersembunyi di Surabaya yang Menjadi Daya Tarik Wisata
Sumur Jobong (Foto: GNFI)

SURABAYA, SJP - Surabaya, kota metropolitan yang terkenal dengan kemajuan ekonomi dan urbanisasi, menyimpan sisi sejarah yang tak kalah menarik. Di tengah modernitasnya, terdapat Sumur Jobong, sebuah situs bersejarah yang terletak di Kampung Peneleh, yang kerap terlupakan. Meskipun kota ini dipenuhi dengan gedung pencakar langit, Sumur Jobong tetap menjadi simbol penting perjalanan Surabaya, menyimpan cerita masa lalu yang mendalam.

Sumur ini ditemukan secara tak sengaja pada 8 Oktober 2018 oleh pekerja yang sedang menggali tanah untuk proyek box culvert di kawasan Jalan Pandean Gg I, RW 13 RT 10, Kelurahan Peneleh. Letaknya berada di kawasan padat penduduk dengan rumah-rumah yang saling berdempetan, hanya memiliki jalan kampung sempit sekitar 3 hingga 4 meter. Ketika ditemukan, sumur tersebut tertutup tanah liat dan limbah rumah tangga sekitar.

Sejak ditemukan, Sumur Jobong menjadi simbol penting bagi sejarah Kampung Peneleh dan Surabaya. Selain sebagai sumber air utama bagi warga sekitar pada masa lalu, sumur ini juga mengandung banyak cerita misterius yang berkembang dalam kepercayaan lokal.

Nama "Jobong" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti "misterius" atau "tersembunyi". Legenda yang berkembang di sekitar sumur ini menyebutkan bahwa siapa saja yang berinteraksi dengannya bisa mengalami keberuntungan atau musibah, menambah aura magis yang melingkupi tempat ini.

Keberadaan Sumur Jobong semakin diperkuat dengan penemuan tulang belulang manusia di sekitarnya. Tim dari Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian Universitas Airlangga melakukan pemeriksaan dan analisis DNA. Hasilnya mengejutkan: DNA dari tulang belulang tersebut cocok dengan sejumlah warga Kampung Peneleh yang tinggal di sekitar sumur.

Temuan ini mengungkapkan fakta bahwa sebagian besar penghuni Kampung Peneleh kemungkinan besar memiliki hubungan darah dengan penduduk yang telah mendiami kawasan tersebut sejak abad ke-15 hingga ke-17, memperkuat keyakinan bahwa Kampung Peneleh adalah kampung tertua di Surabaya.

Meskipun Surabaya kini menjadi kota modern, Sumur Jobong tetap menjadi pengingat akan masa lalu yang penuh tantangan dan keragaman. Keberadaannya mengajarkan kita untuk lebih menghargai warisan budaya yang ada. Kampung Peneleh, yang kini menjadi destinasi wisata, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan sejarah Surabaya secara langsung.

Bagi wisatawan, mengunjungi Sumur Jobong bukan hanya kesempatan untuk melihat peninggalan sejarah, tetapi juga meresapi suasana kampung yang masih mempertahankan arsitektur kuno. Dengan suasana yang terasa seperti zaman dahulu, pengunjung dapat membayangkan bagaimana kehidupan Surabaya pada masa lampau.

Sumur Jobong dan Kampung Peneleh kini menjadi destinasi yang menarik, menyajikan pengalaman budaya yang memperkaya pemahaman kita tentang sejarah Surabaya. Sebagai situs yang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga warisan budaya, Sumur Jobong tetap menjadi jejak sejarah yang tak lekang oleh waktu, di tengah hiruk-pikuk kota yang terus berkembang. (**)

sumber: goodnewsfromindonesia.id
Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow