Jelang Akhir Tahun, Okupansi Hotel di Kota Batu Masih Lesu

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu optimistis okupansi akan meningkat menjelang puncak liburan.

13 Dec 2024 - 18:46
Jelang Akhir Tahun, Okupansi Hotel di Kota Batu Masih Lesu
Salah satu pelayanan hotel di Kota Batu (dok/Arul/SJP)

KOTA BATU, SJP - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), industri perhotelan di Kota Wisata Batu masih menghadapi tantangan rendahnya tingkat hunian kamar. Hingga pertengahan Desember, rata-rata okupansi hotel masih di bawah 50 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi pada Jumat (13/12/2024) membenarkan kondisi ini. Meski demikian, ia optimistis okupansi akan meningkat menjelang puncak liburan.

“Rata-rata okupansi masih di bawah 50 persen untuk reservasi Nataru. Kami berharap, pada tanggal 20-an atau sekitar 10 hari menjelang pergantian tahun, tingkat hunian akan meningkat signifikan,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan, hotel-hotel di Kota Batu mulai mematok tarif tinggi. Menurut Sujud, ini adalah strategi yang lazim digunakan dalam menyambut momen liburan besar.

“Biasanya tarif hotel dibuat tinggi lebih dulu. Ketika permintaan meningkat, tarif bisa naik lagi, terutama mendekati hari H. Apalagi dengan kabar turunnya harga tiket pesawat, kami berharap wisatawan semakin banyak datang,” katanya.

Saat ini, tingkat hunian kamar di sejumlah hotel masih berkisar 20 hingga 40 persen. Namun, Sujud memastikan bahwa berbagai kelas kamar memiliki pangsa pasar masing-masing, terutama ketika momen liburan seperti Nataru tiba.

“Semua kelas kamar biasanya diminati, termasuk yang high-end dengan tarif per malam di atas dua juta rupiah. Asalkan ada hiburan dan fasilitas tambahan seperti gala dinner, tamu tetap tertarik,” tambahnya.

Sujud juga mencatat bahwa tarif hotel di Kota Batu relatif lebih tinggi dibandingkan daerah sekitar, seperti Pasuruan dan Malang. Hal ini disebabkan oleh dominasi tamu yang datang untuk tujuan wisata, bukan bisnis.

Meski saat ini okupansi masih rendah, Sujud yakin pelaku usaha perhotelan Kota Batu akan tetap mendulang untung. Strategi seperti menambah hiburan, menggelar acara spesial, dan menawarkan paket menarik menjadi andalan untuk menarik wisatawan.

“Kami tetap optimistis. Yang penting adalah memberikan pelayanan terbaik sehingga tamu merasa puas dan nyaman. Jika mereka merasa puas, pasti akan kembali lagi,” pungkas Sujud.

Meski tingkat hunian masih lesu, momen pergantian tahun tetap diyakini sebagai masa panen bagi pelaku industri akomodasi. Dengan berbagai strategi yang diterapkan, hotel-hotel di Kota Batu berupaya memenuhi target sekaligus memberikan pengalaman terbaik bagi tamu selama liburan akhir tahun. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow