Sikap Politik PDI Perjuangan Gresik Jelang Pilkada 2024 Terkesan Masih Jalan di Tempat

Realitas tersebut membuat kader banteng-sebutan kader PDI Perjuangan gerah. Apalagi, DPP PDI Perjuangan sudah menurunkan surat penugasan kepada petahana Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) - Aminatun Habibah (Bu Min) untuk running di Pilkada Gresik 2024.

12 Jun 2024 - 20:45
Sikap Politik PDI Perjuangan Gresik Jelang Pilkada 2024 Terkesan Masih Jalan di Tempat
Sekretaris PAC PDIP Kebomas, Mega Bagus Syahputro

Kabupaten Gresik, SJP – Sikap politik Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gresik 2024 terkesan jalan di tempat.

Padahal, partai politik (Parpol) lain sudah bergerak melakukan komunikasi politik untuk penjajakan koalisi dalam mengusung pasangan calon (Paslon).

Realitas tersebut membuat kader banteng-sebutan kader PDI Perjuangan gerah. Apalagi, DPP PDI Perjuangan sudah menurunkan surat penugasan kepada petahana Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) - Aminatun Habibah (Bu Min) untuk running di Pilkada Gresik 2024.

“DPC (PDIP Gresik-red) sejatinya sangat bisa membuat rencana lainnya supaya PDI Perjuangan tidak hanya menjadi penonton dalam gelaran Pilkada 2024. Sehingga kita ada kejelasan berkoalisi dengan parpol mana untuk mengusung paslon di Pilkada 2024 nanti,” ungkap Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kebomas, Mega Bagus Syahputro dengan nada serius, Rabu (12/06/2024).

Mega menyebut, PDI Perjuangan Gresik sebenarnya memiliki banyak sumberdaya manusia (SDM) atau kader internal yang mumpuni untuk running di Pilkada Gresik 2024. Sehingga memiliki bargaining of potition ketika berkoalisi dengan parpol lain.

“Ada Pak Mujid Riduan yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Gresik sekaligus wakil ketua DPRD Gresik. Selama kepemimpinannya terbukti mampu menaikkan perolehan kursi PDI Perjuangan dari 6 kursi menjadi 9 kursi di Pileg 2024 kemarin. Ada Mas Sulisno Irbansyah yang saat ini menjabat ketua Komisi III DPRD Gresik. Ada Mas Jumanto yang sangat berpengalaman di legislatif selama 5 periode. Figur-figur ini, kader potensial di PDIP Gresik,” terang dia.

Mega yang masih menjabat anggota Komisi II DPRD Gresik ini menuturkan, PDI Perjuangan Gresik akan ketinggalan kereta kalau tak segera masif melakukan komunikasi politik dan meneken kerjasama dalam melakukan koalisi dengan parpol lain.

“Ketika parpol lain sudah tercapai kesepakatan berkoalisi dan kita ketinggalan, nantinya posisi tawar kita lemah. Sehingga PDI Perjuangan Gresik hanya bisa menjadi pendukung bukan pengusung. Padahal, kita memiliki 9 kursi di DPRD Gresik. Hanya butuh berkoalisi minimal dengan satu parpol untuk mendapatkan 1 tambahan kursi di DPRD Gresik agar bisa mengusung paslon sendiri,” bebernya.

Dia menegaskan, kader banteng di bawah resah jika DPC PDI Perjuangan Gresik tak segera bergerak. Sebab, saat ini ada dua parpol di Gresik yang bisa mengusung paslon sendiri tanpa koalisi, yakni PKB dan Partai Gerindra.

“Kami sebagai kader di bawah sangat berharap, PDI Perjuangan di Gresik tak hanya menjadi penopang. Tetapi, garda terdepan dalam gelaran Pilkada 2024 ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow