Sidak Setiap Lapak, DKPP Kota Mojokerto Sebut Tak Ada Hewan Kurban Sakit
Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Mojokerto, drh Anggraita Putra mengatakan, pihaknya sudah melakukan monitoring di 22 lapak hewan kurban yang berada di 3 kecamatan di Kota Mojokerto.
Kota Mojokerto, SJP - Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah, kesehatan hewan kurban menjadi hal yang penting untuk menjamin agar hewan kurban tak mengalami sakit sebelum di sembelih.
Seperti yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto yang mulai melakukan monitoring kesehatan hewan kurban, Jumat (14/06).
Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Mojokerto, drh Anggraita Putra mengatakan, pihaknya sudah melakukan monitoring di 22 lapak hewan kurban yang berada di 3 kecamatan di Kota Mojokerto.
"Kita sudah periksa secara menyeluruh di 22 lapak sejak hari Senin (10/6) lalu hingga sekarang," ujarnya.
Anggraita menyebut, dari 22 lapak tersebut pihaknya tidak menemukan penyakit menular strategis seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) ataupun Lumpy Skin Disease (LSD) di hewan kurban.
"Ada hanya sebagian kecil temukan hewan yang flu karena mungkin kelelahan. Tapi, sudah kita berikan vitamin dan disinfectan kepada penjualnya," terangnya.
Anggraita menambahkan, warga harus lebih teliti dalam memilih hewan kurban. Seperti, tidak cacat, sakit dan umurnya sudah cukup untuk disembelih.
"Kalau sapi yang siap disembelih, itu harus berada di umur paling kurang 3 sampai 4 tahun. Tentu dengan catatan harus sehat," lanjutnya.
Berdasarkan data dari DKPP Kota Mojokerto, tercatat ada 33 ekor sapi, 440 kambing, dan 14 domba yang dijual di lapak-lapak yang tersebar di Kota Mojokerto.
Jumlah itu diperkirakan masih akan terus bertambah hingga perayaan Iduladha tiba, mengingat beberapa hewan kurban yang dijual, sebagian datang dari luar kota seperti Jombang maupun Trenggalek. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?