Seleksi Tahap II Petugas Haji Resmi Dibuka, Kepala BP Haji Pastikan Tidak ada Petugas 'Titipan'

SURABAYA, SJP - Ibadah haji selalu menjadi momen yang dinanti umat Islam di Indonesia setiap tahunnya. Sebagai negara dengan jumlah calon jemaah haji terbesar di dunia, pelaksanaan ibadah ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik. 

Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pelayanan haji yang aman, nyaman, dan profesional.

Komitmen tersebut tercermin dalam berbagai langkah persiapan haji 1446H/2025M, salah satunya melalui Seleksi Tahap II Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan PPIH Arab Saudi yang digelar serentak di 34 Provinsi di Indonesia. 

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan Yusuf, yang akrab disapa Gus Irfan secara resmi membuka seleksi tahap II itu di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (5/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Irfan menekankan bahwa salah satu kunci utama penyelenggaraan haji yang sukses adalah menghadirkan petugas yang kompeten, berintegritas, dan profesional.

Oleh karena itu, proses seleksi dilakukan secara transparan dan akuntabel, tanpa ada intervensi dari pihak luar seperti Petugas 'Titipan'.

"Saya pastikan dalam seleksi tahun ini tidak ada intervensi atau rekomendasi dari pihak mana pun, termasuk keluarga saya sendiri. Tradisi ini harus dijaga untuk menghasilkan petugas yang benar-benar layak dan siap melayani," tegas Gus Irfan, Kamis (5/12/2024).

Seleksi tahap II ini diikuti oleh 371 peserta dari Provinsi Jawa Timur, dengan tiga kategori formasi: Ketua Kloter (195 orang), Pembimbing Ibadah Kloter (155 orang), dan PPIH Arab Saudi (21 orang). Peserta harus melalui tahapan tes kompetensi berbasis CAT, wawancara, dan pendalaman tugas serta komitmen pelayanan.

Sebelum membuka seleksi, Gus Irfan bersama Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Jaja Jaelani, serta Kakanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar, meninjau berbagai fasilitas di Asrama Haji Sukolilo.

Fasilitas yang ditinjau meliputi ruangan layanan konsumsi jemaah, kamar tidur, toilet, hingga ruangan manasik. Peninjauan ini memastikan kesiapan asrama dalam menyambut calon jemaah haji.

Dalam pembukaan seleksi, Jaja Jaelani menyampaikan bahwa penyelenggaraan haji merupakan tugas nasional yang melibatkan banyak pihak, mulai dari kementerian, lembaga, hingga badan terkait, baik di Indonesia maupun Arab Saudi. Sinergi yang baik di antara para stakeholder sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran ibadah haji.

"Petugas haji berada di garda terdepan dalam memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah. Mereka adalah pelayan tamu Allah yang harus melayani dengan hati, dedikasi, dan tanpa diskriminasi," ujar Jaja Jaelani.

Ia juga menekankan bahwa pembinaan kepada jemaah dilakukan secara maksimal, berkelanjutan, dan bertujuan membentuk jemaah yang mandiri. Perlindungan kepada jemaah diberikan secara adil, tanpa membedakan latar belakang sosial, pendidikan, atau golongan.

Kakanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar, menjelaskan bahwa seleksi tahap II ini merupakan kelanjutan dari seleksi tahap I yang sebelumnya dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota. Peserta yang lolos seleksi tahap I melanjutkan ke tahap berikutnya di tingkat Kanwil.

"Tahapan yang diikuti peserta hari ini meliputi tes CAT dan wawancara. Kami berharap hasil seleksi ini akan melahirkan petugas haji yang benar-benar kompeten dan mampu menjalankan tugas mereka dengan baik," tukas Akhmad. (*)

Editor : Rizqi Ardian