Satgas Pangan Blusukan ke Pasar Besar Madiun
Pantauan yang dilakukan di Pasar Besar Madiun, sejauh ini ketersediaan bapok tergolong aman. Namun beberapa komuditas mengalami kenaikan harga.
Kota Madiun, SJP - Tim satuan tugas (satgas) pangan Kota Madiun, blusukan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kota Madiun, Kamis (26/10/2023).
Ini dilakukan guna memantau ketersediaan sejumlah bahan kebutuhan pokok (bapok), di tengah fluktuasi harga sejumlah bapok yang terjadi hampir satu bulan terakhir.
Satgas yang terdiri dari Dinas Perdagangan, Polres Madiun Kota, dan sejumlah OPD terkait, langsung mendatangi Pasar Besar Kota Madiun, sebagai salah satu pasar tradisional terbesar di kota Pendekar (julukan kota Madiun) ini.
"Pemantauan pasokan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kelangkaan komoditas akibat penimbunan yang dilakukan oknum. Kalau pun ada penimbunan, kepolisian akan menindak tegas," kata Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto.
Dikatakan, dari pantauan yang dilakukan di Pasar Besar Madiun, sejauh ini ketersediaan bapok tergolong aman. Namun beberapa komuditas mengalami kenaikan harga.
"Memang ada beberapa harga bahan pokok yang naik. Upaya kami dari kepolisian yang tergabung dalam Satgas Pangan, secara intensif berkoordinasi dan setiap hari melakukan pengecekan di lapangan, dari situ ketika terjadi permasalahan akan kita tidak lanjuti," lanjutnya.
Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga, diantaranya gula pasir kisaran Rp 15.500 hingga Rp 16.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.000 per kilogram. Selain itu harga cabai rawit yang tembus hingga lebih dari Rp 60.000 per kilogram dari dua pekan lalu Rp 35.000 per kilogram.
Serta harga beras yang masih tinggi yakni Rp 14.000 per kilogram untuk kualitas medium.
"Kami akan tindak tegas jika ditemukan ada penimbunan dan sanksinya disesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku," tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Ansar Rosidi mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menekan kenaikan harga bapok, melalui kegiatan operasi pasar.
"Kami melakukan operasi pasar serta kerja sama antar-daerah. Cara tersebut diharapkan dapat menekan tingginya harga di pasaran," katanya.
Salah satunya, kata dia, Satgas menemukan komoditi beras dan gula pasir, yang harganya masih cukup tinggi.
"Kenaikan harga gula di Kota Madiun terjadi karena penurunan produksi dari pabrik gula sehingga secara nasional harganya melambung tinggi," tambahnya.
Sedangkan harga cabai rawit serta beras, menurut Ansar, terjadi karena produksi menurun dampak kemarau panjang akibat fenomena El Nino.
"Dengan memantau langsung seperti ini kita tahu persis kondisi di lapangan, dan mereka (pedagang) tidak akan melakukan penimbunan. Harapannya harga kembali normal," pungkasnya. (*)
Editor: Queen VeĀ
What's Your Reaction?