Sambut Hari Pahlawan, Seniman Surabaya Gelar Pameran di Balai Budaya Jakarta
Hal lain yang menarik dari pameran ini ialah kumpulan karya yang ditampilkan tidak hanya milik peserta pameran kali ini saja, namun pameran bertajuk Revolusi Surabaya ini juga menyuguhkan karya dari para Maestro Surabaya sebagai wujud kenangan terhadap para pejuang seni rupa.
Surabaya, SJP - Dalam rangka memperingati hari Pahlawan di tahun 2023, puluhan seniman perupa dari Kota Pahlawan menggelar pameran bertajuk "Revolusi Surabaya dalam Estetika" di Balai Budaya Jakarta Pusat tepatnya di jalan Gereja Theresia no. 47, Jakarta Pusat.
Komunitas Art Kontemplasi sebagai panitia yang di wadahi oleh Yunus Jubair dalam pameran ini telah memilih sekitar 48 arek-arek Suroboyo (anak-anak Surabaya) yang memiliki dedikasi di bidang seni rupa untuk ikut menampilkan karya seni mereka.
Ridwan SS selaku anggota Art Kontemplasi dalam pameran ini menjelaskan, bahwa pemilihan Kota Jakarta adalah wujud pengingat dan penggambaran bagaimana gerakan perjuangan yang dipimpin oleh Bung Tomo di Surabaya pada 10 November 1945 dahulu bisa terkenang hingga Kota-Kota lain.
"Pemilihan lokasi di Balai Budaya Jakarta bertujuan untuk flashback bahwa bulan November adalah puncak geriliya dari kota Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo kepada Kota-Kota lain di Indonesia. Dalam hal ini, Jakarta adalah acuan Kota yang tepat," ungkap Ridwan yang sempat kembali ke Surabaya pada Selasa (7/11/2023).
Hal lain yang menarik dari pameran ini ialah kumpulan karya yang ditampilkan tidak hanya milik peserta pameran kali ini saja, namun pameran bertajuk Revolusi Surabaya ini juga menyuguhkan karya dari para Maestro Surabaya sebagai wujud kenangan terhadap para pejuang seni rupa.
"Selain karya dari peserta, kami juga menampilkan karya para Maestro Surabaya (Almarhum) antara lain Amang Rahman, O.H Supono, Daryono, Rudi isbandi, M Ruslan, Lim Keng, Dwijo Sukatmo, Makhfoed, Hening P," tutur Ridwan kepada SuaraJatimPost.com.
Sedangkan Ridwan yang juga perupa dimana pada September lalu sempat mengadakan pameran lukisan kolaborasi di Galeri Surabaya, kali ini juga ikut dengan memamerkan karya seni rupa miliknya yang berjudul 'Garuda Nusantara'.
"Garuda Nusantara menjabarkan burung garuda sebagai lambang Pancasila yang seharusnya dimiliki Nusantara bukan Republik. Kata Nusantara lebih adil tak pandang budaya tradisi, bahkan pelosok terpencil-pun mendapat ayoman sayapnya. Disitu saya lambangkan dengan situs candi," jelas Ridwan mengenai makna lukisannya.
Ridwan menambahkan, bahwa dari karyanya ini juga berisi kritikan yang ditujukan untuk kondisi Republik Indonesia yang kerap dinodai oleh janji politisi yang manis diawal namun kerap berujung untuk kepentingan pribadi.
"Saya teringat sepenggal puisi terbaru dari Gus Mus (ada Republik rasa Kerajaan) yang baru saja beliau baca 31 Oktober lalu di taman Budaya Surakarta," ucap Ridwan.
"Jadi dalam pameran kali ini semua peserta memang di harapkan untuk membawa karya dengan tema perjuangan atau nasionalisme agar sesuai dengan konsep dan tujuan," tandasnya.
Pameran 'Revolusi Surabaya dalam Estetika' sudah dikunjungi dan mendapat apresiasi dari beberapa pejabat. Ada yang datang langsung ke Balai Budaya Jakarta, adapun yang memberikan dukungan melalui kiriman video seperti yang dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno.
Luapan ekspresi seni dari arek-arek Suroboyo ini masih bisa dinikmati oleh para pengunjung, pameran yang dimulai sejak 1 November masih akan bergelora di Balai Budaya Jakarta hingga 19 November 2023. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?