Ritual Bersejarah Kupatan Durenan dan Tradisi Dam Bagong Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Takbenda

Bersih Dam Bagong adalah tradisi yang digelar setiap Jumat Kliwon di bulan Selo, yang merupakan bulan Zulkaidah dalam kalender Hijriah.

29 Dec 2024 - 10:57
Ritual Bersejarah Kupatan Durenan dan Tradisi Dam Bagong Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Takbenda
Foto: GNFI

Suarajatimpost.com - Pada (09/12/24), Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, mengungkapkan penetapan 13 Warisan Takbenda baru, termasuk dua tradisi khas dari Trenggalek, Jawa Timur.

Tradisi ini tidak hanya memiliki makna mendalam, tetapi juga mencerminkan budaya dan sejarah lokal yang kaya. Mari kita ulas dua tradisi tersebut.

1. Bersih Dam Bagong: Ritual Syukur dan Sejarah

Bersih Dam Bagong adalah tradisi yang digelar setiap Jumat Kliwon di bulan Selo, yang merupakan bulan Zulkaidah dalam kalender Hijriah.

Tradisi ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada Ki Ageng Menak Sopal, tokoh penting di balik pembangunan Bendungan Dam Bagong, yang telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat dalam hal irigasi dan penyebaran agama Islam.

Tradisi ini dimulai dengan tahlilan di makam Adipati Menak Sopal, diikuti dengan prosesi mengarak kepala kerbau menuju bendungan. Puncaknya adalah pelemparan tumbal ke dalam Dam Bagong, yang melambangkan rasa syukur dan keikhlasan warga atas kemakmuran yang mereka nikmati.

2. Kupatan Durenan: Momen Silaturahmi Pasca Idul Fitri

Tradisi Kupatan Durenan, yang telah berlangsung selama lebih dari dua abad, diadakan delapan hari setelah Idulfitri. Dalam tradisi ini, setiap rumah membuka pintunya untuk menjamu tamu dengan ketupat dan hidangan lainnya. Tujuannya adalah untuk mempererat silaturahmi antarwarga.

Kegiatan ini bermula dari inisiatif KH Imam Mahyin di Pondok Pesantren Babul Ulum, ketika beliau diundang oleh Adipati Trenggalek untuk merayakan open house selama enam hari. Hidangan khas ketupat sayur selalu menjadi sajian yang tidak boleh terlewat, menjadikannya simbol keakraban dan kebersamaan dalam masyarakat.

Dengan penetapan ini, Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia yang berharga. (**)

sumber: goodnewsfromindonesia.id

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow