Anggaran Terbatas, BPBD Bondowoso Stop Droping Air Desa Terdampak Bencana

Droping air bersih masih dilanjutkan di beberapa titik hingga kebutuhan warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor terpenuhi

30 Dec 2024 - 20:45
Anggaran Terbatas, BPBD Bondowoso Stop Droping Air Desa Terdampak Bencana
warga terlihat antri mendapatkan droping air bersih di Dusun Babatan, Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari (foto : Riski/SJP)

BONDOWOSO, SJP - Pasca banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bondowoso, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus distribusikan air bersih. 

Droping air bersih tersebut terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga terdampak bencana. Itu terjadi karena pipa-pipa saluran air dari sumber yang mengalir ke rumah-rumah warga, rusak karena tanah longsor hingga terbawa banjir. 

Droping air dinilai menjadi solusi terbaik untuk ketersediaan air bersih yang dibutuhkan warga terdampak bencana, utamanya di Kecamatan Tlogosari. Meskipun bantuan tersebut tak langsung ke akar permasalahannya. 

Seperti diketahui, BPBD dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bondowoso berkolaborasi mendistribusikan air bersih kepada desa-desa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor hingga H - 8 pasca bencana. 

Setiap hari, mereka mengirimkan 2 truk tangki air bersih pagi dan sore. Air bersih dikirimkan secara bergantian ke setiap desa yang terdampak, lantaran, keterbatasan truk tangki yang dimiliki. 

"Yang terpenting itu ketersediaan air. Solusi tercepat adalah droping air bersih. Jika kemudian kita melakukan pembenahan instalasi air bersih walaupun untuk sementara, kita membutuhkan pipa, tenaga serta biaya. Untuk kebutuhannya, masih dihitung oleh rekan-rekan," jelas Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro usai pendistribusian air bersih ke Dusun Babatan, Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, Kamis (26/12/2024) lalu. 

Sebenarnya, yang diinginkan warga terdampak bencana yang kesulitan mendapatkan air bersih adalah bantuan pipanisasi. Karena menurut mereka, droping air bersih hanya untuk sementara. Sedangkan, air bersih yang mereka butuhkan adalah untuk kebutuhan sehari-sehari, baik untuk mandi hingga kebutuhan konsumsi. 

Warga Terdampak, Manfaatkan Air Hujan dan Saluran Irigasi Untuk Mandi

Selama droping air bersih yang dilakukan oleh BPBD dan PDAM Kabupaten Bondowoso di Kecamatan Tlogosari, warga memanfaatkannya hanya untuk kebutuhan memasak dan minum sehari-hari. 

Sebelumnya, untuk konsumsi hingga mandi mereka rela menampung air hujan serta memanfaatkan saluran irigasi di sawah-sawah. Lantaran air sungai masih keruh atau masih bercampur lumpur. 

Seperti yang disampaikan seorang warga Dusun Babatan, Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari bernama Sulaini (40) saat dusunnya menerima droping air bersih. 

Dia menceritakan, selama belum mendapatkan bantuan air bersih, semua warga menampung air hujan untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Itu dilakukan selama 4 hari pasca bencana yang menyebabkan saluran air mati. 

"Untuk minum, masak dan mandi, kita memanfaatkan air hujan," ungkap perempuan yang bekerja sebagai pencari pakis, Kamis (26/12/2024) lalu, setelah mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah. 

Warga Inisiatif Cari Sisa Puing-puing Pipa Perbaiki Saluran Air

Pasca bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Tlogosari, selain membutuhkan air bersih, warga juga membutuhkan bantuan pipanisasi untuk kembali menyalurkan air bersih dari sumber air ke rumah masing-masing warga. 

Pasalnya, kebutuhan pipa di Desa Sulek dan Pakisan, Kecamatan Tlogosari itu mencapai hingga ratusan lonjor. Untuk membenahi instalasi saluran air itu, kebutuhan pipa tak mungkin jika harus dibiayai dari hasil swadaya warga. 

Maka dari itu, warga di Kecamatan Tlogosari sangat membutuhkan uluran tangan dari Pemkab Bondowoso ataupun pemerintah provinsi (pemprov) hingga pemerintah pusat. 

Bahkan, warga Desa Sulek berinisiatif mencari sisa-sisa pipa yang mungkin masih bisa terpakai di tumpukan material banjir dan tanah longsor. 

Namun, mereka hanya menemukan puing-puing paralon yang sudah hancur dan pipa yang sudah patah menjadi potongan kecil dan tidak bisa digunakan lagi. 

"Itu semua atas inisiatif warga di sini. Tenyata, pipa yang ditemukan itu banyak yang hancur, hanya sebagian kecil yang bisa digunakan,” jelas Shobrianto, pengurus air dari sumber mata air Legung, Jumat (27/12/2024). 

Anggaran Terbatas, BPBD Stop Droping Air Bersih 

Hingga H-8 pasca bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Tlogosari, BPBD Bondowoso terus lakukan distribusi air bersih kepada desa-desa terdampak bencana. 

Hingga hari ini, kata Kabid Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (LRR) BPBD Bondowoso, Tugas Risky Bahana, air bersih yang telah terdistribusikan kepada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, sudah 210.000 liter. 

"Setiap hari, kami droping air bersih pagi dan sore secara bergantian di setiap desa," bebernya, Senin (30/12/2024), via pesan Whatsappnya. 

Namun demikian, dikatakannya, karena keterbatasan anggaran, droping air bersih kepada desa terdampak bencana hanya dilakukan sampai hari ini. 

"Kami sesuaikan dengan ketersediaan anggaran," ucapnya lagi. 

Namun, saat ditanyakan terkait jumlah anggaran untuk distribusi air bersih di desa terdampak banjir dan tanah longsor serta harga air bersih per liter, dirinya bungkam. 

Droping Air Bersih Dihentikan, Begini Kata Pj Bupati Bondowoso

Meskipun droping air bersih telah dihentikan oleh BPBD Bondowoso karena keterbatasan anggaran, Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro nyatakan jika distribusi air bersih masih terus berlanjut.

"Ada beberapa titik yang masih harus di droping air bersih sampai kebutuhan masyarakat terpenuhi," ungkapnya, Senin (30/12/2024), usai meninjau pembangunan saluran irigasi di Desa Tlogosari yang sempat jebol akibat banjir. 

Namun begitu, dia berharap, masyarakat tidak menghentikan swadaya. Karena menurutnya, warga yang lebih mengetahui kebutuhannya sendiri. 

"Sambil lalu kita mencari solusi yang semi permanen. Karena yang di atas itu memang membutuhkan pembenahan pipa," tutup pria yang menjabat Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur ini. (**)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow