Rhokat Bhumih Ijen, Ritual Keselamatan Kolaborasi Budaya dan Agama
Kegiatan juga diprakarsai oleh Dinas Pariwisata Kabudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) dan masih kental dengan nuansa religi ini, menjadi ajang doa bersama untuk keselamatan
Kabupaten Bondowoso, SJP – Ratusan masyarakat di Kecamatan Ijen, tumpah ruah mengikuti Rhokat Bhumih yang dipusatkan di objek wisata Kawah Wurung, Desa Kalianyar Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, pada Ahad (3/12/2023).
Kegiatan ini awalnya menjadi ritual menjelang panen kopi di Kecamatan Ijen dan telah dilakukan secara turun-temurun sejak tahun 1948. Selain itu, ritual ini juga menyajikan seserahan hasil bumi, kesenian Singo Ulung, Tari Topeng Kona.
Bahkan, saat ini kegiatan juga diprakarsai oleh Dinas Pariwisata Kabudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) dan masih kental dengan nuansa religi ini, menjadi ajang doa bersama untuk keselamatan.
“Rhokat Bhumih ini adalah doa bersama, demi keselamatan, keamanan dan kelancaran baik untuk warga di Kecamatan Ijen maupun para pengunjung yang datang ke destinasi di kawasan Ijen Kaldera,” kata Kepala Desa Kalianyar, Muhammad Faozi, Ahad (3/12/2023).
Mengingat saat ini Kecamatan Ijen menjadi pusat situs UNESCO Global Geopark, tentunya, kata Kades Kalianyar, melalui Rhokat Bhumih ini, akan membuat sektor pariwisata di Bondowoso semakin mendunia.
“Kami berharap melalui acara ini, pariwisata di Kecamatan Ijen khususnya dan Bondowoso pada umumnya bisa terus maju, sehingga memberikan dampak positif pada peningkatan perekonomian masyaarakat,” harapnya.
Dilansir dari jurnal Sandhyakala yang ditulis oleh Tantri Raras Ayuningtyas, Tenaga Ahli Budaya Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Wilayah Bondowoso, (Sekarang Ketua PHIG Bondowoso), tradisi Rhokat Bhumih dilakukan secara turun-temurun sejak tahun 1948.
Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dengan memberikan hasil bumi dan pertunjukan budaya di wilayah Kecamatan Ijen.
Keunikan yang terdapat dalam tradisi Rhokat Bhumih menjelang panen kopi dipengaruhi kebudayaan Madura dan Jawa dan bertujuan untuk Rhokat Bhumih desa dari segala mara bahaya dan penyakit di setiap tahunnya salah satunya untuk keberhasilan panen kopi.
Proses Rhokat Bhumih menjelang panen kopi memperlihatkan bahwa masyarakat Ijen melakukan ritual ini menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat untuk keselamatan masyarakat Ijen dan mereka saling menghormati turut serta melestarikan Rhokat Bhumih hingga sekarang. (*)
Editor : Trisukma
What's Your Reaction?