Ratusan Warga Banyuwangi Berobat di Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati
Sejak dirilis kapal ini sudah melakukan perjalanan ke sejumlah penjuru Nusantara. Dibuatnya kapal ini bertujuan untuk mengantarkan layanan bagi masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Ratusan warga Banyuwangi berobat secara gratis di Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati.
Kapal milik PDI-P tersebut rencananya akan sandar di dermaga Banyuwangi Beach hingga 3 hari mendatang.
Ketua DPC PDI-P Banyuwangi, I Made Cahyana Negara mengatakan masyarakat yang ikut berobat di kapal Laksamana Malahayati ada 500-an orang.
Warga akan mendapatkan pelayanan secara bergilir dimulai hari ini, Kamis (5/10/2023) hingga Sabtu (7/10/2023).
"Hari ini dua ratusan warga dijadwalkan mengikuti pengobatan. Sisanya dilakukan 2 hari mendatang," kata Made.
Ketua DPRD Banyuwangi ini menyebut kapal ini resmi dirilis Ketum PDI-P Megawati Soekarno Putri pada Juni 2023 lalu.
Sejak dirilis kapal ini sudah melakukan perjalanan ke sejumlah penjuru Nusantara. Dibuatnya kapal ini bertujuan untuk mengantarkan layanan bagi masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Utamanya masyarakat yang tinggal di pelosok dengan mobilitas yang rendah. Pun juga bisa difungsikan ketika terjadi bencana di Indonesia.
"Di Banyuwangi kapal ini baru pertama kali sandar. Jadi ini sekaligus mensosialisasikan bahwa PDI-P punya kapal rumah sakit apung," tegas Made.
Kapal Laksamana Malahayati yang memiliki lebar sembilan meter dan panjang sekitar 30 meter.
Kapal ini memang didesain tidak terlalu besar, namun memiliki fasilitas lengkap seperti ruang operasi, perawatan, dan pengobatan, agar dapat lebih fleksibel saat berlayar menjangkau daerah-daerah perairan terpencil.
Sekali jalan ada 20 crew yang ikut berlayar. Terdiri dari 12 crew kapal termasuk kapten, dan 8 tenaga medis profesional.
Kepala Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati, dr Januar Siahaan mengatakan, sejak diresmikan kapal ini sudah melakukan puluhan trip dan menjangkau ribuan masyarakat.
Rutenya dimulai dari Sumatera dan direncakanakan akan menjangkau hingga ke bagian timur Indonesia.
"Jadi pelayaran ini di mulai sejak Juni lalu dan akan berlayar hingga waktu yang belum ditentukan," jelasnya.
Memberikan pelayanan sembari berlayar memang banyak tantangan. Sebab para tenaga medis perlu melakukan penyesuaian.
"Awal-awal dulu ya muntah ya mual, tapi sekarang sudah bisa menyesuaikan," ujarnya.
Setelah dari Banyuwangi, kata Januar, rencanananya kapal akan berlayar ke wilayah timur. Diantaranya Bali, Sulawesi dan Kalimantan.
"Jadi sekarang berlayar ke arah timur termasuk nanti hingga ke Papua," tegasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?