Puncak Peringatan HPSN, DLH Bondowoso Edukasi Masyarakat Cara Mengelola Sampah
Kesadaran masyarakat mengelola sampah, menjadi energi positif dalam mengatasi permasalahan sampah di Bondowoso.
Kabupaten Bondowoso, SJP - Puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Kabupaten Bondowoso, berpusat di Alun - alun RBA Ki Ronggo, pada Ahad (25/2/2024).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat berkolaborasi dengan berbagai komunitas pecinta lingkungan, pembudidaya maggot, siswa-siswi SD dan puluhan volunteer bersama-sama memungut sampah di area car free day yang digelar setiap Minggu.
Kegiatan ini membawa misi edukasi kepada masyarakat dan pelaku UMKM di car free day, tentang pentingnya menjaga kebersihan dan bagaimana mengelola sampah plastik sesuai dengan tema HPSN tahun ini, “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”.
Di Paseban Barat Alun-alun Bondowoso, DLH juga memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar dan mengelola sampah organik menjadi pakan maggot yang bernilai ekonomis tinggi.
Sementara itu, para volunteer dan komunitas lainnya berkeliling membawa kantong sampah. Sembari memunguti sampah, mereka juga memberikan edukasi dan mengajak masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.
Kepala Bidang pengelolaan sampah dan B3 pada DLH Bondowoso, Ervan Rendy Wibowo, menjelaskan, kegiatan tersebut diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana memilih dan memilah sampah organik dan sampah plastik.
"Kita berkolaborasi dari pegiat lingkungan, akademisi, pelajar dan volunteer bersama-sama memberikan edukasi di area car free day yang setiap Minggu memadati Alun-alun Bondowoso," ujarnya.
Keterlibatan masyarakat dalam mengelola sampah, kata Ervan, menjadi faktor utama dalam mengatasi permasalahan sampah di Bondowoso. Hal itu bisa dimulai dari memilih dan memilah sampah dari rumah, agar nantinya bisa bermanfaat.
"DLH juga mengajak masyarakat untuk peduli dengan sampah, karena sampah yang kita hasilkan ini, masih membawa manfaat. Seperti penyulingan plastik menjadi sejenis bahan bakar dan pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot," katanya.
DLH juga membawa pupuk organik kering, yang dibagi-bagikan kepada masyarakat yang memungut sampah plastik di area di Alun-alun Bondowoso. Kata Ervan, DLH mengelola sampah organik menjadi pupuk yang dibarter dengan pupuk organik.
"Jadi mereka yang memungut sampah saat berolahraga di area car free day, langsung bisa menukarkannya dengan pupuk organik hasil olahan DLH. Alhamdulillah disambut antusias masyarakat," ungkapnya.
"Nilai edukasinya adalah, sampah yang kita hasilkan ternyata bisa ditukar lagi dengan sampah yang sudah memiliki nilai manfaat. Jika ini bisa dilakukan oleh masyarakat, tentunya banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari mengelola sampah," tambahnya.
Mendatang, lanjutnya, DLH membuka pintu kepada masyarakat, komunitas, pelajar dan semua pihak yang ingin berkolaborasi serta bersinergi dalam mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Bondowoso.
"Kita berkeinginan kegiatan semacam ini terus berkelanjutan dan bersinergi dengan pihak-pihak lain, karena kalau kita (DLH) sendiri yang bergerak kurang optimal. Maka kita mengajak semuanya, ayo, kalau ada event yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan kita berkolaborasi," harapnya.
Pemungutan sampah di area Alun-alun Bondowoso tidak hanya dilakukan oleh DLH saat car free day saja. Setiap hari petugas kebersihan selalu membersihkan dan DLH menyediakan bak sampah berikut kontainernya.
"Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Kami setiap hari sudah ada armada dan petugas yang mengangkut sampah. Intinya, kami sudah sangat terbantu oleh masyarakat yang sudah membuang sampah pada tempatnya," pungkasnya.
Sekadar diketahui, untuk produksi sampah di seluruh Kabupaten Bondowoso setiap harinya mencapai 60 ton. Sedangkan produksi sampah pada kegiatan car free day, rata-rata mencapai 5-6 meter kubik. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?