Polres Mojokerto Bakal Ajak Stakeholder Terkait, Bahas Median Jalan Separator

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan, ada beberapa aspek pemicu terjadinya kecelakaan di jalan nasional penghubung antara Kecamatan Bangsal dengan Kecamatan Mojosari itu.

27 Apr 2024 - 12:45
Polres Mojokerto Bakal Ajak Stakeholder Terkait, Bahas Median Jalan Separator
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto (tengah) (Oky/SJP)

Kabupaten Mojokerto, SJP - Pasca insiden peristiwa truk tronton yang terguling akibat keberadaan median jalan separator di depan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim, Kecamatan Bangsal, beberapa waktu lalu, membuat Polres Mojokerto bakal melakukan evaluasi.

Sebab, median separator jalan itu biang keladinya terjadi kecelakaan di Jalan Raya Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal tersebut.

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan, ada beberapa aspek pemicu terjadinya kecelakaan di jalan nasional penghubung antara Kecamatan Bangsal dengan Kecamatan Mojosari itu.

"Ada beberapa aspek, seperti kondisi sopir itu sendiri, minimnya penerangan hingga keberadaan median jalan. Tapi itu semua akan kami tindak lanjuti dengan rapat koordinasi bersama Dishub maupun PUPR," ujarnya, Sabtu (27/04/2024).

AKBP Ihram menyebut, keberadaan median separator jalan maupun sarana prasarana jalan lainnya juga perlu dilakukan evaluasi secara ulang.

"Sebab, lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan di jam-jam tertentu dan melibatkan kendaraan yang besar," terangnya.

Ditanya kapan rencana rapat koordinasi itu, AKBP Ihram menambahkan, bakal segera mengumpulkan beberapa stakeholder terkait dalam forum.

"Kita berharap, agar bisa menekan potensi kecelakaan di depan SPN Bangsal dan keberadaan median separator jalan juga memiliki nilai fungsi. Bukan sebaliknya yang malah menjadi kontraproduktif," lanjutnya.

Sementara, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto Rachmat Suharyono mengapresiasi langkah dari kepolisian terkait sarpras jalan.

Ia menilai, walaupun sarpras jalan nasional bukan wewenangnya, namun dirinya menyakini bahwa Dishub sudah melakukan kajian pasca peristiwa truk tronton terguling itu.

"Keberadaan pembatas jalan ini dinilai kurang tepat. Pembongkaran bagian badan jalan bisa menjadi alternatif solusi. Sebab, eksisting jalan saat ini semakin menyempit," kata dia. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow