Polkesma Ikut Berpartisipasi Turunkan Stunting dan Deteksi Dini PTM di Kelurahan Mulyorejo
Program Kesehatan Stunting, Revitalisasi Posbindu dan Deteksi Dini PTM (Penyakit Tidak Menular) bisa maksimal jika membaur dengan kegiatan masyarakat setempat.
Kota Malang, SJP – Program pemerintah terkait penurunan angka stunting dan pencegahan PTM (Penyakit Tidak Menular) gencar dilaksanakan, sehingga Poltekkes Malang (Polkesma) bergerak untuk ikut mensukseskan melalui program pengabdian masyarakat di Kelurahan Mulyorejo, Kamis (14/09/2023) lalu.
Pengabdian masyarakat di Kelurahan Mulyorejo merupakan kegiatan di tahun kedua. Kegiatan ini dimulai dengan tahap persiapan dengan koordinasi, pertemuan FGD (focus group discussion) di bulan Agustus (2023).
Program Kesehatan Stunting, Revitalisasi Posbindu dan Deteksi Dini PTM (Penyakit Tidak Menular) bisa maksimal jika membaur dengan kegiatan masyarakat setempat.
Erlina Suci Astuti, Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang memberi pesan, sesegera mungkin mahasiswa dan tenaga kesehatan membaur dengan masyarakat setempat agar program terlaksana secara maksimal.
“Kita harus bisa membaur di pengajian, tahlilan, atau kerja bakti agar program pemerintah ini bisa berjalan secara maksimal," katanya.
Program ini merupakan program hasil evaluasi satu tahun yang lalu oleh Poltekkes Kemenkes Malang dan akan ditindak lanjuti selama satu bulan.
Acara yang diinisiasi oleh Poltekkes Kemenkes Malang bukan hanya penyuluhan dan pelatihan, tetapi memberikan bantuan alat pemeriksaan (tensimeter, glukometer dan glukostik), dan Bantuan tambahan protein (telur, minyak, beras).
“Kami bukan hanya memberikan pelatihan dan penyuluhan untuk kader, tetapi memberikan bantuan tambahan protein untuk ibu-ibu yang memiliki anak stunting," ujar Erlina.
Akhir sambutan, erlina menekankan agar selalu mencintai lingkungan sekitar, peduli dan menjaga kesehatan.
“Cintai lingkunganmu, peduli kesehatanmu," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama kepala Puskesmas Mulyorejo menambahkan, kegiatan kolaborasi dan sinergisitas harus dilakukan untuk melawan stunting yang menjadi program nasional.
“Kolaborasi ini harus tetap terjaga untuk melawan stunting yang memang menjadi program nasional pemerintah,” kata dr Bayu.
Lurah Mulyorejo mengatakan juga senang dengan adanya acara pendampingan dari Poltekkes karena membuat warganya semakin sadar pentingnya kesehatan.
“Saya secara pribadi mendukung kegiatan seperti ini di Kelurahan Mulyorejo, karena semakin meningkatkan kesadaran warga kami pentingnya sehat," ujar Lurah Mulyorejo.
Sesi Materi terkait pemantauan pertumbuhan balita, Fitria Dhenok menekankan kader harus bisa membaca dan memahami KMS (kartu menuju sehat) agar mengetahui tindakan selanjutnya jika terjadi tanda dan gejala gangguan tumbuh kembang anak.
Penguatan Petunjuk posbindu PTM yang dijelaskan juga oleh Joko Wiyono memberikan penekanan bahwa keberhasilan posbindu PTM adalah saat masyarakat dengan penyakit tidak menular dapat di monitoring dan evaluasi secara komprehensif.
Tapriadi selaku pemateri petunjuk teknis pemberian makanan tambahan, mengingatkan kepada para kader dan ibu-ibu bahwa pentingnya mengenali dan memahami balita yang mengalami gangguan gizi.
“Semua kegiatan ini akan dikembangkan dan dilakukan selama satu bulan serta dikemas dengan membaur dalam kegiatan masyarakat,” tandasnya. (Adv)
Editor: Queen Ve
What's Your Reaction?