Polemik Kampus Poltekom, Pemkot Malang: Itu Ranah Yayasan
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, pihak eksekutif tidak terlibat lagi dalam pengelolaan kampus Poltekom pasca kepemimpinan Wali Kota sebelumnya, Peni Suparto.
Kota Malang, SJP - Setelah dihebohkan dengan sebuah postingan video tuntutan mahasiswa Politeknik Kota Malang (Poltekom) yang menuntut pihak yayasan bertanggung jawab, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga soroti soal polemik tersebut.
Bahkan, informasi yang diperoleh bahwa Politeknik Kota Malang berdiri dengan di bawah pengelolaan Pemkot di era kepemimpinan Wali Kota Peni Suparto.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, pihak eksekutif tidak terlibat lagi dalam pengelolaan kampus Poltekom pasca kepemimpinan Wali Kota sebelumnya, Peni Suparto.
"Saya baru tahu kalau ada laporan ini, tapi nggak ada kaitannya. Itu yayasan yang mengelola tidak urusan lagi pemkot," ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Wahyu jelaskan, pihaknya akan mengecek laporan terlebih dahulu terkait polemik kampus Poltekom yang menyita perhatian warganet pasca viralnya video tuntutan mahasiswa kampus itu.
Sementara, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika meminta agar para dosen di Poltekom untuk melaporkan polemik itu ke Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP).
"Mereka (Dosen) langsung melaporkan itu agar dari legislatif bisa masuk untuk menyelesaikan polemik di Poltekom," sebut dia.
Made tambahkan , pihaknya akan minta Komisi D untuk sidak langsung kondisi kampus Poltekom. "Dalam waktu dekat, kami minta Komisi D agar mengecek kampus Poltekom untuk melihat kondisi sekarang seperti apa," pungkas dia.
Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan sebuah video yang menunjukkan berbagai spanduk terpasang di pintu masuk Politeknik Kota Malang (Poltekom), Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang.
Dalam isi spanduk tersebut bertuliskan: Hak Dosen Aja Gak Terpenuhi Apalagi Hak Mahasiswa", "Terlalu Sibuk Berpolitik, Sampai Lupa Ngurusi Politeknik #Save Poltekom".
Informasi yang diperoleh jurnalis Suarajatimpost.com, para mahasiswa Poltekom menuntut pihak yayasan kampus untuk bertanggung jawab dengan kondisi kampusnya.
Sebab, jumlah dosen yang berada di Poltekom kini tersisa 5 orang karena tidak digaji dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?