Pipa Saluran Air Bersih 6 Desa Putus, Terdampak Longsor Madakaripura
Saat ini warga melakukan perbaikan secara swadaya dan bersifat sementara. Mereka berharap ada upaya dari BPBD dan pemerintah setempat.
Kabupaten Probolinggo, SJP - Banjir bandang menyebabkan longsor di jalur menuju air terjun Madakaripura Probolinggo, Jawa Timur. Selain memutus jalur wisata, banjir juga merusak sambungan pipa air bersih warga.
Berdasarkan asesmen sementara BPBD Kabupaten Probolinggo, cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir bandang itu merusak beberapa fasilitas milik warga.
Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, R Oemar Sjarief mengatakan, untuk kawasan Lumbang sendiri, sedikitnya ada empat titik kerusakan.
Kerusakan pertama melanda TPT (Tembok penahan tebing) di desa negororejo sepanjang sekitar 60 meter dan tinggi 7 meter longsor.
Lalu jalan ke area wisata madakaripura sepanjang sekitar 300 meter dengan tinggi 3 meter.
Selanjutnya, kerusakan pada 2 saluran pipa air bersih ke Desa Branggah sepanjang 300 meter dengan diameter pipa 3 inci dan 300 meter untuk pipa 2 inci.
Serta saluran pipa air bersih ke Desa Negororejo sepanjang 300 meter dengan diameter 3 inci.
“Banjir juga sebabkan kerusakan lahan sawah. Serta 2 unit sepeda motor warga hanyut, tapi sudah ditemukan dalam kondisi rusak,” kata Oemar, Senin (29/1/2024).
lebih lanjut, banjir dan longsor yang melanda Kawasan Madakaripura, Lumbang, Kabupaten Probolinggo, berdampak serius pada pasokan air bersih warga.
Sedikitnya 6 desa di Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo, saluran pipa air bersihnya putus. Pipa yang putus itu merupakan saluran air bersih dari mata air Madakaripura.
Longsor yang terjadi di jalur setapak menuju lokasi air terjun itu, memutus pipa-pipa milik warga tersebut.
Keterangan Bunakri, warga setempat, banjir besar yang menyebabkan longsor dan kerusakan pipa itu terjadi pada Sabtu 27 Januari 2024 kemarin.
“Sejak sore sudah hujan besar sekali, berlangsung lama, sampai malam,” katanya, ditemui di Madakaripura, Senin (29/1/2024).
Pasca hujan besar, debit air kali Madakaripura meluap. Membawa serta material kayu, semak dan bebatuan.
“Selain itu, lahan di atas sana milik desa itu dibuka, dijadikan lahan pertanian. Dulu sudah dilarang sama warga. Tapi kali ini ada petinggi (kepala desa) baru, maka dibuka itu. Akibatnya ya begini ini,” jelasnya.
Sementara itu, enam desa yang terdampak rusaknya pipa air bersih meliputi sebagai berikut. Dua desa masuk Kabupaten Probolinggo, yakni Desa Branggah dan Desa Negororejo.
Lalu empat desa masuk wilayah Kabupaten Pasuruan. Meliputi Desa Welulang, Watu Lumbung, Karangjati dan Desa Banjarimbo.
“Untuk kebutuhan yang mendesak kali ini adalah pipanisasi. Karena digunakan sebagai sumber air bersih untuk warga,” ujar relawan TRC BPBD Kabupaten Pasuruan, Darnan.
Sementara itu, sejak rusak dua hari lalu, warga mengandalkan air tadah hujan, untuk minum ternak. Sedangkan untuk kepentingan masak dan air minum, warga mendapat suplai dari BPBD Kabupaten Pasuruan.
“Begitu dapat kabar, kami langsung kirimkan beberapa tangki air bersih, untuk digunakan warga,” lanjut Darnan.
Pihaknya berharap, pemkab setempat segera melakukan perbaikan permanen. Agar warga setempat tidak lagi krisis air bersih.
Sejumlah warga juga nampak membenahi pipa saluran ke desa mereka dengan cara swadaya. Seperti yang dilakukan beberapa warga Desa Branggah dan Negororejo. Namun bukan perbaikan secara permanen.
BPBD setempat berpesan, apabila terjadi kejadian dampak bencana khususnya di wilayah Kabupaten Probolinggo, dapat melaporkan kejadian bencana kepada Pusdalops BPBD setempat sesegera mungkin. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?