Pilkada 2024, Ini Sosok Pemimpin Nganjuk Versi Pengamat

Pilkada tahun ini menjadi harapan bagi masyarakat kepada calon pemimpin. Seperti halnya disampaikan pemerhati politik Nganjuk Dr WP Djatmiko.

06 Jun 2024 - 17:45
Pilkada 2024, Ini Sosok Pemimpin Nganjuk Versi Pengamat
Pengamat politik Dr WP Djatmiko (kuswanto/SJP)

Nganjuk, SJP - Pilkada 2024 di Kabupaten Nganjuk mulai memanas. Hal itu ditandai dengan mulai bertebarannya banner bakal calon bupati yang akan berkontestasi dalam Pilkada serentak 27 November 2024 nanti.

Sayangnya, semua bacabup tersebut masih belum mendapat rekomendasi dari partai. Bahkan, ada yang menasbihkan diri telah mendapat rekom, meskipun hanya sebatas surat tugas dalam penjaringan partai.

Pilkada tahun ini menjadi harapan bagi masyarakat kepada calon pemimpin. Seperti halnya disampaikan pemerhati politik Nganjuk Dr WP Djatmiko.

"Pemimpin harus memiliki jiwa pemimpin, memiliki political will sekaligus wibawa moral sebagai aparatur yang bersih dan berwibawa sehingga memberikan keteladanan dalam hal kejujuran, sikap Amanah, dan akuntabilitas. Selain itu sosok pemimpin harus mempunyai kemauan kuat untuk memberantas korupsi," kata pria yang berprofesi sebagai Lawyer di Kabupaten Nganjuk.

Menurut WP Djatmiko, kasus-kasus kejahatan korupsi di masa lalu, menyebabkan traumatik yang mendalam bagi kalangan masyarakat.

WP Djatmiko selaku pengamat politik menyatakan ada beberapa larangan bagi seorang pemimpin atau calon pemimpin agar terhindar dari korupsi. Yaitu, perbuatan nista, maksiat, bohong terhadap publik, sifat iri hati dan pencuriga, serakah, serta ingkar janji dan sumpah.

"Ada tips penting dalam memilih calon pemimpin, yaitu memperhatikan karakter calon yang menerapkan nilai-nilai integritas seperti jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras," terang WP Djatmiko.

Menurutnya, calon pemimpin jangan sampai terjebak dan kebablasan. Telebih Nganjuk sudah dua kali kena OTT KPK.

"Membangun Nganjuk tidak harus berada di dalam kekuasaan (koalisi) tapi juga bisa dari luar kekuasaan (oposisi). Keduanya memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda tetapi akan menimbulkan keseimbangan. Sehingga keduanya harus tetap dijaga, yang terpenting, harus bisa menjaga APBD Nganjuk," ujarnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow