Perempuan Asal Jombang Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Keluarga Lapor ke Disnaker
Dugaan itu disampaikan keluarga korban usai tersebar informasi di media sosial, bahwa Rosita sedang tergeletak dan dirawat di salah satu rumah sakit di Malaysia.
JOMBANG, SJP - Rosita Sari (24), warga Dusun Kebonsari, Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang diduga menjadi korban perdagangan manusia.
Dugaan itu disampaikan keluarga korban usai tersebar informasi di media sosial, bahwa Rosita sedang tergeletak dan dirawat di salah satu rumah sakit di Malaysia.
Seorang laki-laki mengaku sedang membersamai Rosita yang sedang dalam perawatan. Pria itu meminta sejumlah uang untuk biaya rumah sakit.
"Posisinya kelihatannya trauma di rumah sakit. Tahunya di Facebook. Sudah bisa berkomunikasi dengan teman Rosita. Namun minta uang. Seorang laki-laki berbahasa Indonesia kerap meminta untuk alasan berobat Rosita," kata Agus Rudianto (39), saudara korban, Rabu (20/11/2024).
Namun demikian, Agus mengatakan, keberadaan Rosita di Malaysia belum bisa dipastikan kebenarannya. Hanya saja, ada pihak mengatasnamakan Rosita meminta uang untuk biaya rumah sakit.
"Rosita kelihatannya depresi. Pihak keluarga menghendaki secepatnya untuk mencari Rosiat. Kami sudah lapor ke Polda Jawa Timur," ungkap Agus.
Pihak keluarga belum dapat memastikan Rosita menjadi korban perdagangan orang. Sebab, saat pergi dari rumah, Rosita tidak berpamitan. Sehingga belum diketahui secara pasti keberadaan Rosita.
Meski begitu, pihak keluarga telah melaporkan peristiwa itu ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Jombang. Harapannya pemerintah daerah bisa segera mencari keberadaan Rosita.
"Sudah laporan sama Disnaker, sama Polda juga. Gimana kelanjutannya bisa pulang, keluarga mencari saja," ucap Agus.
Ayah Rosita, Kamil (52), mengaku sedih saat mendengar kabar anak semata wayangnya sedang dirawat di rumah sakit di Malaysia. Dia sangat berharap putrinya bisa segera pulang.
"Tahu dibilangin teman. Saya gak tahu apa-apa. Infonya anak saya sakit melahirkan di Malaysia," ujar Kamil, Rabu (20/11/2024).
Kamil menjelaskan, sudah sekitar 2,5 tahun Rosita pergi dari rumah. Rosita tidak berpamitan dan tidak mengabarkan posisi keberadaannya. Hanya saja, sesekali Rosita memberikan kabar bahwa dirinya bekerja.
"Saya bilang hati-hati kalau kerja. Ibu sudah tidak ada, tinggal bapak sendiri. Saya tidak ingin kamu kirim uang. Yang terpenting kamu selamat dan sehat. Setelah itu tidak mengabari sama sekali. Tahu-tahu dikabarkan sakit," jelasnya.
"Saya ingin anak saya pulang," harap Kamil.
Kepala Disnaker Jombang, Isawan Nanang Risdiyanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala Badan Penyelenggara Perlindungan Pekerja Mingran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur.
"Kami buatkan surat resmi terkait pelaporan. Sehingga kami berharap akan ada tindak lanjut kroscek data, adanya langkah-langkah pemulangan," ujar Isawan.
Isawan menuturkan, pihaknya tidak menemukan data terkait Rosita Sari sebagai Pekerja Migran Indonesia. Namun hal itu tidak lantas menutup kemungkinan Rosita bisa pulang ke Tanah Air.
"Warga yang ada pengaduan itu teridentifikasi lokasinya. Tentu akan dilakukan koordinasi dengan Konsulat Jenderal setempat. Jika informasinya di Malaysia, maka akan koordinasi dengan Konsulat Jenderal Malaysia," tandasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?